WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gangguan spektrum autisme pada remaja memerlukan pendekatan komprehensif melalui program intervensi yang mampu memahami kebutuhan mereka serta cara terbaik untuk mendukung perkembangan secara optimal.
Ditulis laman Hindustan Times, Minggu (6/4/2025), psikolog Alisha Lalljee program intervensi dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan bagi orang tua dan pengasuh serta meningkatkan dinamika keluarga secara keseluruhan.
Baca Juga:
Pemkab Deli Serdang Sudah Laksanakan Langkah Masif Tangani Stunting
Gangguan spektrum autisme adalah kondisi perkembangan yang melibatkan tantangan dalam komunikasi sosial, perilaku repetitif, dan keterampilan belajar.
Alisha Lalljee lebih lanjut menyarankan terapi-terapi yang dapat dipertimbangkan saat merawat anak-anak dan remaja dengan autisme diantaranya dengan memberikan pendidikan khusus.
Ini membantu menjembatani kesenjangan akademis antara apa yang diketahui anak dan apa yang perlu ia ketahui secara akademis untuk usianya.
Baca Juga:
Soal Intervensi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Polda Jateng Buka Suara
Anak-anak dengan keterlambatan bicara, gangguan bahasa, dan kesulitan komunikasi, umumnya terlihat pada individu dengan autisme. Terapi bicara dapat mengembangkan keterampilan komunikasi, memahami dan menggunakan bahasa, artikulasi, dan komunikasi sosial.
"Ini dapat mencakup latihan untuk meningkatkan artikulasi, permainan bahasa, dan menggunakan alat seperti papan gambar atau bahasa isyarat untuk meningkatkan komunikasi," sarannya.
Terapi lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup remaja dengan autisme adalah terapi okupasi untuk mengembangkan keterampilan motorik halus seperti menggenggam dan menulis, pemrosesan sensorik, tugas perawatan diri (seperti berpakaian dan makan), dan kegiatan yang membutuhkan koordinasi tangan serta sensorik.