WahanaNews.co | Jantung merupakan salah satu organ yang penting bagi tubuh. Beberapa gangguan dapat dialami oleh jantung, misalnya henti jantung. Penyakit ini bisa terjadi akibat adanya gangguan irama jantung yang tidak normal.
Henti jantung bisa diawali oleh beberapa gejala. Sebaiknya ketahui tanda awal henti jantung agar kamu bisa melakukan penanganan dengan tepat, sehingga terhindar dari kondisi yang paling buruk dari henti jantung. Simak berbagai ulasan mengenai penanganan henti jantung yang bisa kamu lakukan.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Apakah Henti Jantung Memiliki Tanda Awal?
Henti jantung adalah kondisi berbahaya yang dapat terjadi pada jantung. Detak jantung dikendalikan oleh impuls listrik. Saat impuls listrik mengalami gangguan, kondisi ini dapat memengaruhi detak jantung. Gangguan pada detak jantung yang tidak diatasi dengan baik dapat meningkatkan seseorang mengalami henti jantung.
Saat kamu mengalami henti jantung, jantung akan berhenti berdetak. Namun, penanganan guna menyelamatkan kondisi kesehatan sangat mungkin dilakukan. Untuk itu, sebaiknya ketahui beberapa tanda awal henti jantung agar kamu bisa bertahan hidup.
Baca Juga:
Gejala Awal Sudden Cardiac Death (SCD) yang Diduga Picu Kematian Mendadak Marissa Haque
Biasanya, seseorang yang akan mengalami henti jantung merasakan detak jantung yang berdebar-debar hingga pusing. Selain itu, keduanya akan disertai gejala lain, seperti sakit dada, mual, hingga muntah. Jika kondisi memburuk, pengidapnya akan mengalami kondisi pingsan.
Penanganan Henti Jantung
Ada berbagai kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami henti jantung. Contohnya seperti mengidap penyakit jantung koroner, pembesaran jantung, mengidap penyakit jantung bawaan dari lahir, hingga mengalami gangguan pada katup jantung.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin ketika kamu memiliki riwayat gangguan kesehatan pada jantung. Henti jantung umumnya terjadi secara tiba-tiba, jika kamu atau kerabat mengalami gejala awal dari henti jantung sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat.
Henti jantung bisa didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan kesadaran pengidapnya. Ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk henti jantung, seperti:
1. CPR
CPR menjadi penanganan yang paling penting untuk meningkatkan kesempatan bertahan hidup pada seseorang yang mengalami henti jantung. CPR menjadi penanganan yang bisa dilakukan hingga penanganan dengan metode lain siap dilakukan.
2. Defibrillator otomatis atau defibrillator eskternal
Alat ini digunakan untuk mengalirkan arus listrik (kejut) ke bagian dada. Hal ini mampu membuat impuls listrik pada jantung kembali normal sehingga dapat kembali berdetak. Biasanya, diperlukan beberapa kali untuk membuat pengidap henti jantung bisa bertahan.
Henti jantung dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dalam waktu delapan menit sejak serangan. Kemudian, jika kondisi ini tidak diatasi dalam waktu lima menit, berisiko menyebabkan kerusakan pada otak.
Jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung atau riwayat keluarga dengan penyakit henti jantung, pastikan kamu melakukan berbagai pencegahan untuk menghindari kondisi ini. Sebaiknya hentikan kebiasaan merokok karena kebiasaan ini memicu gangguan jantung.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengontrol berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi salah satu pemicu gangguan jantung yang menyebabkan henti jantung.
Kelola stres dengan baik, mengonsumsi berbagai makanan sehat, dan rutin berolahraga menjadi cara lain yang bisa kamu lakukan sebagai langkah pencegahan henti jantung. [rna]