WahanaNews.co | Penyakit legionellosis merupakan bentuk pneumonia yang parah atau peradangan paru-paru yang biasanya dipicu infeksi. Ini disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai legionella.
Risiko penyakit legionellosis membuat semua orang perlu waspada. Penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui air ini dapat menjadi parah hingga menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Baca Juga:
PLN dan Pelestarian Lingkungan: Langkah Dukung Kualitas Hidup Manusia
Menurut World Health Organization, legionellosis bervariasi dalam tingkat keparahan, mulai dari penyakit demam ringan hingga bentuk pneumonia yang serius dan terkadang fatal dan disebabkan oleh paparan spesies bakteri legionella yang ditemukan dalam air yang terkontaminasi.
Di seluruh dunia, legionella yang ditularkan melalui air adalah penyebab paling umum dari kasus, termasuk wabah. legionella pneumophila dan spesies terkait biasanya ditemukan di danau, sungai, mata air panas, dan sumber air lainnya.
Bakteri ini pertama kali diidentifikasi pada 1977 sebagai penyebab berjangkitnya pneumonia berat di sebuah pusat konvensi di Amerika Serikat pada 1976. Sejak itu telah dikaitkan dengan wabah yang terkait dengan sistem air buatan yang tidak terpelihara dengan baik.
Baca Juga:
PLN Siap Jadi Agen Perubahan dalam Pelestarian Lingkungan Indonesia
Penyakit ini terjadi setelah paparan singkat dari sumber wabah. Kemungkinan penyakit tergantung pada konsentrasi legionella di sumber air, produksi dan penyebaran aerosol, faktor inang seperti usia dan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Kebanyakan orang tertular penyakit legionellosis dengan menghirup bakteri dari air atau tanah. Orang dewasa yang lebih tua, perokok dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah sangat rentan terhadap penyakit ini.
Melansir dari Mayoclinic, bakteri legionella juga menyebabkan demam Pontiac, penyakit yang lebih ringan menyerupai flu. Demam Pontiac biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi penyakit legionellosis yang tidak diobati bisa berakibat fatal. Meskipun pengobatan segera dengan antibiotik biasanya menyembuhkan penyakit, beberapa orang terus mengalami masalah setelah pengobatan.
Kebanyakan orang terinfeksi ketika mereka menghirup tetesan air mikroskopis yang mengandung bakteri legionella. Ini bisa saja dari semprotan pancuran, keran atau pusaran air, atau air dari sistem ventilasi di gedung.
Selain dengan menghirup tetesan air, infeksi dapat ditularkan dengan cara lain, seperti aspirasi, yaitu ketika cairan secara tidak sengaja masuk ke paru-paru, biasanya karena batuk atau tersedak saat minum.
Infeksi juga dari tanah. Beberapa orang telah tertular penyakit legionellosis setelah bekerja di kebun atau menggunakan tanah pot yang terkontaminasi. [qnt]