WAHANANEWS.CO, Jakarta - RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memperkuat sinergi dalam meningkatkan layanan deteksi dini kanker payudara, khususnya di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Upaya ini dilakukan untuk memperluas akses masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan, tanpa harus menunggu gejala penyakit berada pada tahap lanjut.
Baca Juga:
Curanmor yang Tembak Warga Hingga Kritis di Tebet Diselidiki Polisi
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 4.000 Puskesmas di seluruh Indonesia yang telah dilengkapi alat USG payudara.
Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan seiring dengan komitmen pemerintah untuk memperluas layanan ke wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa.
"Jadi silahkan ke puskesmas karena kita sudah bisa dan mampu melakukan pemeriksaan kanker payudara. Untuk USG payudara kita punya 4000 puskesmas yang sudah punya USG payudara," katanya dalam sarasehan “Bincang Asik Seputar Kanker” di RSCM Kiara, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Baca Juga:
Pria asal Palembang Tewas Terserempet Kereta di Perlintasan Jelambar Jakarta Barat
Menurut Nadia, ketersediaan alat USG di Puskesmas menjadi langkah strategis untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin.
Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi datang ke rumah sakit besar hanya untuk pemeriksaan awal, melainkan cukup mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis paru RSCM, Puspa Dwitya, turut menjelaskan alur pemeriksaan kanker payudara di tingkat layanan dasar.
Ia menerangkan bahwa apabila ditemukan gejala atau keluhan seperti adanya benjolan pada payudara, pasien akan segera dibuatkan surat rujukan untuk pemeriksaan lanjutan di rumah sakit dengan fasilitas diagnostik yang lebih lengkap.
"Karena kita Faskes satu dan gak punya kelengkapan untuk menegakkan diagnosa. Akhirnya kita membukakan rujukan dan rujukan itu berjenjang satu kali ke rumah sakit tingkat di atas," ujarnya.
Melalui sistem rujukan berjenjang ini, diharapkan deteksi dini dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.
Langkah tersebut sekaligus mendorong masyarakat untuk tidak menunda melakukan screening kesehatan, karena pemeriksaan sejak dini dapat menjadi kunci utama dalam mencegah komplikasi dan meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker payudara.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]