WahanaNews.co | Waktu sahur adalah bagian penting dalam ibadah puasa untuk memastikan aktivitas sehari-hari berjalan lancar. Tanpa sahur yang baik seseorang mungkin akan mengalami kesulitan menjalani aktivitas karena asupan gizinya kurang.
Terkait hal tersebut, setiap orang mungkin punya kebiasaan sahur berbeda. Ada yang makan sahur beberapa jam sebelum imsak, ada juga yang sahurnya mepet imsak.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam kampanye "Ramadan Sehat" menganjurkan lebih baik makan sahur mendekati waktu imsak. Alasannya agar tubuh punya waktu lebih lama untuk mencerna makanan selama sahur, sehingga rasa kenyang juga bertahan lebih lama.
"Makan sahur agak telat, sehingga kamu bisa kuat menjalani hari," tulis WHO pada situs resminya.
Meski demikian, perlu diingat bukan berarti kamu perlu makan sahur dengan terburu-buru karena mepet imsak. WHO menyarankan mengatur waktu yang sesuai sehingga makan sahur bisa selesai tepat saat imsak.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
"Sahur cukup dengan makanan yang ringan. Hal ini berlaku terutama untuk kelompok khusus seperti, orang tua, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui, serta anak-anak yang memilih untuk berpuasa," ungkap WHO.
"Makanan sahur mencakup sayur, seporsi karbohidrat, sumber protein, dan buah sebagai sampingan," lanjutnya.[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.