WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) kembali mengingatkan bahwa upaya pengentasan kelaparan di Jalur Gaza masih berada dalam kondisi yang rapuh dan berisiko tinggi.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dikutip media internasional TRT World, Senin (22/12/2025).
Baca Juga:
WHO Cabut Status KLB Polio Indonesia, Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan
Pernyataan itu merespons laporan terbaru dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang menyebutkan bahwa hingga saat ini tidak ada satu pun wilayah di Gaza yang secara resmi diklasifikasikan berada dalam fase kelaparan.
Meski demikian, WHO menilai situasi kemanusiaan di wilayah tersebut masih jauh dari aman.
“Kondisi tersebut tetap mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian serius,” ujarnya dikutip TRT World, Senin (22/12/2025).
Baca Juga:
Juknis Baru MBG Tegaskan Sekolah Jadi Garda Depan Pengawasan Keamanan Pangan
Hal ini, menurut Tedros, tidak terlepas dari kehancuran infrastruktur dalam skala besar yang terus dialami masyarakat Gaza akibat konflik berkepanjangan.
WHO mencatat, kondisi darurat kemanusiaan di Gaza diperparah oleh hilangnya mata pencaharian warga, runtuhnya sistem produksi pangan lokal, serta pembatasan ketat terhadap aktivitas dan distribusi bantuan kemanusiaan.
Dalam laporannya, Tedros mengungkapkan bahwa lebih dari 100 ribu anak serta sekitar 37 ribu perempuan hamil dan menyusui saat ini menderita malnutrisi akut.