WahanaNews.co | Selain paparan sinar matahari, polusi udara ternyata bisa menyebabkan penuaan pada kulit.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Pipim S. Bayasari, Sp.DV, menyebut perawatan dasar kulit yang baik bisa membantu mencegah kerusakan lebih lanjut.
Baca Juga:
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan Akibat Polusi Udara Mencapai Triliunan Rupiah untuk BPJS
Kata dia, perawatan dasar kulit ini dimulai dari menggunakan facial wash, facial toner serta pelembab untuk memperbaiki skin barrier atau lapisan teratas kulit yang berpesan melindungi kulit dan tubuh.
“Kalau skin barrier rusak akan terjadi transepidermal water loss (TWL) yang menyebabkan cairan semakin banyak keluar dari kulit lalu membuat kulit semakin kering. Kulitnya yang tadinya keriput akan semakin terlihat lebih kering,” ujar Pipim dalam sebuah acara kesehatan, belum lama ini.
Setelah itu, gunakanlah tabir surya untuk mencegah faktor ekstrinsik lebih lanjut. Tabir surya ini digunakan setiap dua jam sekali sebanyak dua ruas jari tangan.
Baca Juga:
8 Tips Membersihkan Sofa agar Tetap Awet dan Bersih, Jangan Asal!
Pakailah tabir surya meskipun berada di dalam ruangan dan 30 menit sebelum melakukan kegiatan di luar ruangan.
Hal lain yang bisa dilakukan yakni rutin berolahraga untuk memperlancar metabolisme tubuh. Dengan begitu produksi kolagen dan elastin atau protein pada kulit dan jaringan tubuh yang membantu untuk menjaga kulit supaya fleksibel dan kencang berada dalam jumlah memadai.
Dokter Pipim juga menyarankan orang-orang meminum cairan setidaknya dua liter per hari dan mengonsumsi makanan sehat serta meminum suplemen tambahan.
Suplemen ini antara lain mengandung antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, vitamin B3 atau Niacinamide untuk menangkal radikal bebas agar tidak terjadi penuaan secara prematur, kemudian antioksidative enzymes seperti superoxide dismutase, glutathione peroxidase dan coenzyme Q10.
“Karena kesehatan kulit ditopang kolagen tipe 1 sumber utamanya marine collagen jadi sebaiknya konsumsi kolagen dari jenis ikan-ikanan,” jelas dia.
Menurut berbagai jurnal, suplemen kolagen bisa membantu memperbaiki kerutan setelah dua bulan hingga tiga bulan dikonsumsi, dan ini tergantung pada metabolisme tubuh.
Berbicara penuaan kulit, kondisi ini sebenarnya terjadi alamiah dan dimulai sejak seseorang berusia 20 tahun. Pada usia 20 tahun, seseorang memiliki kepadatan kolagen dan elastisitas cukup tebal di bagian dermis sehingga cukup baik untuk menopang kulit di bagian epidermis. Inila alasan kerutan belum muncul.
Kemudian dengan semakin bertambahnya usia, terjadi penipisan kolagen maupun elastin sehingga mulai muncul kerutan-kerutan halus terutama di usia 40 hingga 60 tahun.
Penuaan alamiah ini diperparah dengan faktor ekstrinsik yang ditimbulkan faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari, polusi udara, kebiasaan merokok, gizi buruk.
Akibatnya antara lain kulit menjadi semakin kendur, elastisitas semakin berkurang, timbul lesi atau melasma dan kulit semakin kasar.
[Redaktur: Zahara Sitio]