Sejalan dengan penanganan stunting, kata Atikoh, membangun sumber daya manusia (SDM) yang sehat mentalnya menjadi satu kesatuan. Hal itulah yang selama ini menjadi fokus PKK Jateng melalui sejumlah kegiatannya.
“Jadi harapannya antara pembangunan jasmani yaitu penurunan stunting dan kualitas dari SDM secara jasmani juga dibarengi dengan peningkatan kualitas secara mental,” harap istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Keluarga menjadi sasaran utama agar misi tersebut bisa berhasil. Sebab, keluarga merupakan institusi terkecil dalam sebuah komunitas.
Atikoh mengatakan, untuk membentuk SDM dengan kualitas mental yang baik, maka perlu perhatian sejak dini. Terutama pada remaja putra dan putri, yang harus dibekali pemahaman tentang kesehatan. Baik itu gizi, kesehatan reproduksi dan secara mental.
“Agar nanti ketika mereka berumah tangga itu benar-benar udah siap. Kemudian untuk pembentukan ketika kalau di PKK itu kan lewat posyandu, bina keluarga balitanya, yaitu mulai dari seribu hari kehidupan pertama manusia itu harus benar-benar diperhatikan baik dari sisi karakternya maupun sisi gizinya,” tandas Atikoh.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Tak hanya Ketua TP PKK Jateng, enam kepala daerah di Jawa Tengah juga mendapat penghargaan MKK dari BKKBN RI. Antara lain Wonosobo, Purbalingga, Blora, Kota Magelang, Kota Surakarta dan Kota Pekalongan.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan Wira Karya Kencana kepada SMF Obstertri & Ginekologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, dr. A. I. Suratman dan Kepala Puskesmas Pekalongan Selatan, dr. Aswina Azis Michroza.
[Redaktur: Zahara Sitio]