WahanaNews.co | Hasil penelitian yang diterbitkan Journal of Nature Products menemukan, ada beberapa senyawa di dalam ganja yang diduga bisa mencegah masuknya virus Covid-19 ke dalam sel manusia.
Studi ini menunjukkan dua senyawa yang biasanya ditemukan di rami, yakni asam cannabigerolic (CBGA) dan cannabidiolic (CBDA), dapat mencegah SARS-CoV-2 memasuki sel yang biasanya melapisi organ dalam dan kulit.
Baca Juga:
Pria di Subulussalam Diringkus Polisi, Sembunyikan Ganja di Belakang Rumah
Rami adalah berbagai tanaman cannabis dan berasal dari spesies cannabis sativa L. Tanaman ini mirip dengan ganja, dengan perbedaan yang signifikan. Rami populer karena level TCH yang rendah tidak memungkinkan seseorang menjadi mabuk. Namun, beberapa strain dapat diubah secara ilmiah untuk menghasilkan tingkat TCH yang lebih tinggi.
Ganja rami juga merupakan sumber serat, makanan, dan bahkan pakan ternak. Juga, ekstraknya biasanya ditambahkan ke kosmetik, lotion, suplemen makanan, dan makanan, seperti dikutip dari NBC New York, Minggu (16/1/2022).
Dua senyawa tersebut mampu mengikat protein lonjakan SARS-CoV-2 yang dapat menjadi senjata mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga:
Sat ResNarkoba Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Terduga Pelaku Pemilik Narkotika Jenis Ganja
Senada, menurut peneliti dari Oregon State University, kedua kandungan dalam hemp tersebut juga diduga memiliki memiliki potensi untuk memerangi virus corona setelah dilakukan upaya penyaringan kimia.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengikat protein spike yang ditemukan pada virus Covid-19 dan memblokade langkah yang digunakan patogen untuk menginfeksi manusia. Setelah itu, para peneliti menguji efek senyawa terhadap varian alfa dan beta virus di laboratorium.
Kendati demikian, studi ini tidak melibatkan pemberian suplemen kepada orang-orang atau membandingkan tingkat infeksi pada mereka yang menggunakan senyawa tersebut dengan mereka yang tidak.
"Itu berarti menghambat masuk sel, seperti asam dari rami, dapat digunakan untuk mencegah Covid-19 dan juga mempersingkat infeksi dengan mencegah partikel virus menginfeksi sel manusia," jelas pemimpin studi Richard van Breemen, ilmuwan dari Oregon State's Global Hemp Innovation Center, College of Pharmacy, and Linus Pauling Institute.
"Senyawa mengikat protein lonjakan sehingga tidak dapat mengikat enzim ACE2, yang banyak terdapat di membran luar sel endotel di paru-paru dan organ lainnya," tambahnya.
Kedua senyawa ganja tersebut juga sama efektifnya dalam melawan varian alfa dan beta virus corona. Van Breemen berharap temuannya ini akan berlaku untuk varian virus corona lain yang ada dan yang akan datang. [bay]