Sebelumnya, Budi mengatakan warga Indonesia kelahiran tahun 1980 ke bawah memiliki peluang proteksi lebih tinggi terhadap penularan cacar monyet.
"Kalau virusnya cacar monyet ini vaksinasinya sampai tahun 1980. Kalau teman-teman seperti saya itu kalau dilihat lengannya ada goresannya, kalau saya itu masih ada. Bedanya dengan vaksinasi Covid-19 yang berlakunya enam bulan, ini sekali divaksin berlakunya seumur hidup," kata Budi.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
Budi melanjutkan, kondisi itu dapat terjadi lantaran mayoritas negara di Asia termasuk Indonesia sudah mendapatkan vaksin cacar yang berlaku seumur hidup kala itu. Sementara negara di Eropa menurutnya lebih awal terserang pandemi cacar sehingga fungsi proteksi vaksin lebih cepat menurunnya.
Ia juga memprediksi penyakit cacar monyet yang teridentifikasi di Indonesia tidak akan menyebabkan pasien mengalami perburukan gejala hingga menyebabkan situasi fatal. Karakteristik cacar monyet yang ditemukan di Indonesia dan Asia kemungkinan tidak akan separah kasus di sejumlah negara Afrika. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.