WahanaNews.co | Menteri BUMN meninjau Pembangunan Bali International Hospital (BIH) beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Erick berharap BIH bisa menjadi salah satu destinasi kesehatan kelas dunia yang tengah dibangun oleh PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC).
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
"Pembangunan BIH merupakan salah satu komitmen dalam mewujudkan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan dunia. Untuk itu, BIH diharapkan tidak hanya menjadi rumah sakit unggulan di Indonesia, tetapi juga mampu menarik pasien dari mancanegara untuk berobat di Indonesia," kata Erick.
Dalam kegiatan tersebut juga, Erick didampingi Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS dan jajaran manajemen PT Pertamedika Bali Hospital meninjau dengan seksama progres pembangunan area IGD.
Erick juga meninjau area radioterapi seperti Linac dan Brakhiterapi, serta area radiologi yang dilengkapi dengan peralatan medis modern seperti DR X-ray, CT scan, MRI 3 Tesla dan 1,5 Tesla.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Menteri Erick menambahkan, kunjungan tersebut untuk melihat progress BIH agar selesai sesuai target perencanaan.
"Ini merupakan langkah penting dalam pengembangan infrastruktur kesehatan di Indonesia, untuk itu kita harus berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik serta berkontribusi dalam penguatan citra Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan di tingkat global," imbuh Erick.
Senada dengan Menteri BUMN, Direktur Utama IHC drg. Mira menyampaikan BIH dibangun dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, IHC sebagai Holding RS BUMN akan terus berupaya menjadikan BIH sebagai rumah sakit dengan standar pelayanan bertaraf internasional.
"BIH berkomitmen memberikan pelayanan unggulan serta berkualitas dalam bidang Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedics (CONGO)," ungkap drg. Mira.
Terpisah, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan dukungan penuh Pertamina terhadap pembangunan Bali International Hospital.
"Layanan bertaraf internasional dalam hal ini layanan rumah sakit tidak berbeda dengan layanan lini bisnis lainnya, profesionalitas dan kualitas tenaga medis akan sangat menentukan terhadap kepuasan pengguna layanan, tentu perlu didukung dengan sarana dan fasilitas kesehatan yang modern dan lengkap."
"Selain itu Bali International Hospital nantinya akan menjadi percontohan dan memicu tumbuh kembangnya rumah sakit bertaraf internasional lainnya", ungkap Fadjar.
BIH, yang merupakan RS flagship yang berada di bawah naungan IHC, berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali. Dengan luas bangunan mencapai 50.000 meter persegi dan terdiri dari empat lantai.
BIH tidak hanya menawarkan fasilitas medis yang canggih, tetapi juga memperhatikan aspek ramah lingkungan dengan adanya area hijau dan taman sebagai bagian dari terapi medis bagi pasien.
Ditargetkan selesai pada September 2024, BIH membuka pintu bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses layanan kesehatan berkualitas tinggi tanpa harus pergi ke luar negeri.
Sebagai destinasi kesehatan terbaru di Bali, BIH diharapkan akan menjadi pionir dalam membawa Indonesia ke panggung internasional dalam industri wisata kesehatan.
[Redaktur: Zahara Sitio]