WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan adanya delapan kasus infeksi virus Hanta tipe Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) yang terdeteksi melalui data surveilans hingga 19 Juni 2025.
Temuan ini mencuat setelah adanya laporan kasus serupa di Kabupaten Bandung Barat pada akhir Mei lalu.
Baca Juga:
Indonesia Baru Capai 67 Persen ODHIV dalam Pengobatan, Kemenkes Kejar Target 95-95-95
Juru Bicara Kemenkes, drg Widyawati, menyampaikan bahwa seluruh pasien yang terinfeksi kini telah pulih sepenuhnya.
"Kondisinya seluruh pasien sudah sembuh dengan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) 0 persen," ujarnya dikutip dari detik, Senin (30/6/2025).
Kasus HFRS tersebut tercatat tersebar di empat provinsi, yakni DI Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.
Baca Juga:
Swedia Bebas Rokok, Pakar Sarankan Indonesia Terapkan Strategi THR
Para pasien mengalami sejumlah keluhan, seperti demam tinggi, sakit kepala, tubuh lemas, nyeri otot, hingga gejala kuning (jaundice).
Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan bahwa kemungkinan jumlah kasus sebenarnya bisa lebih banyak dari yang terlaporkan.
Ia menjelaskan bahwa infeksi virus Hanta sering kali menyerupai penyakit lain.
"Salah satu masalahnya adalah gejala virus Hanta mirip dengan gejala leptospirosis, demam berdarah, dan sepsis. Ini dapat menjadi penghalang untuk diagnosis dan pengobatan," jelas Dicky.
Selain gejala yang membingungkan, Dicky juga menyoroti masih minimnya kemampuan sistem kesehatan di Indonesia dalam mendeteksi penyakit ini, serta rendahnya literasi masyarakat terkait virus Hanta.
"Penyakit ini endemik di beberapa negara, dan menurun pendapat saya, kemungkinan besar akan endemik di Indonesia," tambahnya.
Masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk, terutama yang berada dekat pasar dengan sanitasi buruk atau kawasan pertanian yang tidak tertata, diimbau untuk lebih waspada.
Potensi penyebaran virus ini juga meningkat seiring dengan tingginya populasi tikus saat musim hujan dan banjir melanda berbagai wilayah di Indonesia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]