Kebanyakan pasien berusia di bawah 6 tahun. Sebanyak 45 anak dengan hepatitis akut memerlukan transplantasi hati, 18 anak meninggal dunia, sebagian besar terjadi di wilayah Amerika.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI melaporkan 70 kasus kumulatif dugaan hepatitis akut misterius hingga Kamis (23/6). 16 di antaranya merupakan kasus probable, 14 pending, dan 40 discarded.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 1 Pengidap Penyakit Hepatitis B di Asia Tenggara
"Ada 21 provinsi ya. Terbarunya di Jakarta. Di sebaran 21 provinsi ini ada yang probable, ada yang pending, ada juga yang sudah discarded," ungkap juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual terkait 'Update Penanganan COVID-19, Hepatitis Akut dan Cacar Monyet di Indonesia', Jumat (24/6).
Dari 70 kasus tersebut, sebanyak 40 pasien atau setara 57,1 persen di antaranya dinyatakan discarded dengan hasil diagnosis berupa demam berdarah (dengue), sepsis, infeksi bakteri, hepatitis A reaktif, drug-induced hepatitis, kelainan jantung, kolestasis susp atresia bilier, leukimia, dan neonatal kolestasis.
Pada 16 pasien kasus probable, Syahril memaparkan 7 pasien sembuh atau dipulangkan (43,75 persen), 6 pasien meninggal dunia (37,5 persen), 2 pasien menjalani rawat jalan (12,5 persen), dan 1 pasien masih dirawat (6,25 persen). [qnt]