Agustina, yang juga mantan guru Oi, menjelaskan pihaknya membawa bukti-bukti dugaan penipuan seleksi CPNS tersebut.
"Bawa (bukti), saya juga bawa SK, bawa kuitansi bukti chat, foto-foto, video call, video, nota dinas, SK dan berkas-berkas saat pendaftaran," ujar Agustina kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/10).
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Selenggarakan Tes SKD CPNS 2024 di Yogyakarta
Olivia berdalih tidak pernah menawarkan tes CPNS, melainkan les CPNS. Namun, Agustina mengaku punya bukti kuat bahwa Olivia menawarkan seleksi CPNS tanpa tes.
Agustina mengungkapkan modus Olivia menawarkan penerimaan CPNS tanpa tes itu seolah-olah menggantikan CPNS yang 'gugur' karena beberapa alasan.
Agustina mengatakan para CPNS itu tidak datang untuk les, melainkan untuk tes. Hanya, mereka tidak melewati tes sebagaimana mestinya. Para korban juga diberi undangan pengambilan SK di Gedung Bidakara dan mengikuti 'pelantikan' secara virtual.
Baca Juga:
Pembukaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Formasi 2024 di Provinsi Papua Barat Daya
Dalam kesempatan yang sama, pengacara korban, Odie mengatakan bahwa dalam pelantikan tersebut seolah-olah dihadiri Gubernur Anies Baswedan. Para peserta sebelumnya diminta Olivia membeli baju Korpri untuk menghadiri pelantikan bodong itu.
"Tadi BAP hari ini ungkap beberapa hal, pertama muncul video Anies Baswedan saat pelantikan virtual CPNS bodong, kami tahu saat para korban diminta Olivia beli baju Korpri," katanya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.