WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara resmi telah menunjuk Pantai Indah Kapuk Dua (PIK2) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
Usai penetapan tersebut, pengembang langsung menggenjotnya melalui pengumuman sejumlah rencana proyek, salah satunya adalah sirkuit internasional.
Baca Juga:
Pemkab Kotim Rencanakan Pembangunan Kembali Sirkuit di Sampit Hingga Penuhi Standar
"Rencananya salah satunya circuit international. (Konstruksi) masih belum mulai, sepertinya ini masih tahap berikutnya," kata Corporate Secretary PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk, Christy Grassela, melansir CNBC Indonesia, Rabu (27/3/2024).
Saat ini, proyek pembangunan tersebut belum dimulai karena masih perlu dilakukan kajian detil. Sehingga, pengembang belum dapat menentukan waktu pasti kapan sirkuit tersebut akan beroperasi.
Meskipun begitu, pengembang sudah memiliki rancangan awal mengenai bagaimana sirkuit tersebut akan digunakan.
Baca Juga:
F1 Powerboat: Kemenko Marves Kritik Bupati Toba Soal Sampah
Lalu apakah sirkuit internasional PIK 2 bakal menyaingi Sirkuit Mandalika?
"Pasti tidak persis dengan Mandalika karena butuh utilisasi kegiatan lain jika tidak ada racing event karena PIK 2 banyak inquiries event-event lain," imbuhnya.
Meski tidak sama persis, namun ketika nantinya sudah jadi maka bisa menyaingi sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah digunakan untuk event internasional seperti Moto GP. Apalagi secara lokasi PIK2 masih ada di wilayah Jabodetabek.
"Sirkuit internasional untuk menyasar segmen pecinta otomotif dan direncanakan racing berskala nasional dan internasional sebagai magnet untuk segmen otomotif," ujar Christy.
Salah satu dari beberapa proyek yang direncanakan untuk dibangun di kawasan PSN adalah sirkuit internasional.
Selain itu, juga akan dibangun lapangan golf yang dirancang untuk menampung 27 hole dengan standar internasional, serta fasilitas wisata mangrove dan safari.
Proyek PIK 2 ini memiliki luas sekitar 1.755 hektar. Total nilai investasi yang diantisipasi mencapai Rp 40 triliun.
Christy menjelaskan, "Perkiraan awal menunjukkan bahwa total investasi dapat mencapai sekitar Rp 40 triliun. Pembangunan direncanakan akan dimulai pada tahun 2024 dan diharapkan selesai pada tahun 2060. Pembiayaan total proyek ini akan disediakan oleh sektor swasta dan tidak akan menggunakan APBN/APBD."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]