WahanaNews.co | Polisi terus lakukan penyelidikan terhadap kasus penculikan bocah berinisial MA (6) di Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus), yang pelakunya diduga adalah pemulung.
Polisi akan menyelidiki setiap informasi yang masuk dari masyarakat.
Baca Juga:
2 Satpol PP Dikeroyok Oknum Preman di Jakpus, Polisi Ungkap Kronologinya
"Informasi itu banyak kita dapat dari masyarakat. Semua informasi yang diberikan masyarakat kita sisir, kita telusuri termasuk berkoordinasi dengan kepolisian setempat," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombed Komarudin saat dihubungi wartawan, Selasa (27/12/2022).
Komarudin memberi contoh, pernah menerima informasi bahwa bocah tersebut berada di Tangerang.
Namun saat ditelusuri, ternyata itu bocah yang berbeda.
Baca Juga:
Menko Polhukam Bantah Dugaan Lakukan Intervensi Loloskan Parpol ke Pemilu 2024
"Seperti kemarin ada informasi di wilayah Tangerang namun orangnya berbeda. Masih kita dalami," ungkapnya.
Identitas pelaku hingga kini masih belum bisa dipastikan. Apabila identitas pelaku sudah dipastikan, pihaknya akan menyebarkannya kepada masyarakat.
"Kita minta doa masyarakat kita bisa mengungkap identitasnya saja dulu. Nanti kalau sudah dapat identitasnya, kita juga akan sebarkan untuk mengungkap keberadaan anak dan juga pelaku. Ini juga sudah semakin mengerucut ya dengan kita temukan gerobak yang dipakai oleh terduga pelaku," tuturnya.
Polisi Temukan Gerobak Pelaku Penculikan
Sebelumnya diberitakan, polisi menyebut gerobak yang diduga digunakan pemulung penculik bocah berinisial MA (6) di Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus), dijual ke Pasar Poncol seharga Rp 400 ribu. Penjual gerobak tersebut kini tengah diselidiki.
"Jadi keterangan dari pembeli gerobak, dia membeli dari seorang bernama Herman. Sementara orang tua korban mengenal yang bersangkutan itu mengatasnamakan Yadi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi wartawan.
Komarudin mengatakan pihaknya tengah mencocokkan antara sosok Herman dan Yadi tersebut. Dia belum bisa memastikan apakah Yadi dan Herman merupakan orang yang sama.
"Ini masih kita cocokkan dulu apakah Yadi yang dimaksud orang tua ini adalah Herman tersebut, atau ternyata lain lagi," ujarnya.
Sejumlah CCTV telah diperiksa untuk memastikan identitas pelaku. Namun ada sejumlah kendala yang dialami dari penglihatan CCTV tersebut.
"Ini masih kita dalami, kita masih mencari kesesuaian wajah. Karena CCTV yang kita peroleh di Jalan Industri itu dekat, namun tidak bisa melihat wajahnya," tuturnya. [rgo]