WahanaNews.co | Seorang pria dilaporkan membunuh tujuh orang di Wuhan, China, sebelum kemudian melompat dari jembatan, Senin (25/10/2021).
Dalam pernyataan kepolisian pada Selasa (26/10/2021) menyebutkan tersangka bermarga Gao (39), menggunakan pisau untuk menikam sebuah keluarga beranggotakan lima orang hingga tewas, dikutip dari The Independent, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Gao juga membunuh dua orang lainnya saat berusaha melarikan diri dan melompat dari jembatan di Sungai Yangtze di tengah pengejaran polisi.
Menurut laporan, lima korban pertama adalah seorang pria bermarga Zhang, istrinya, menantu perempuan dan dua cucunya.
Peristiwa itu juga melukai cucu ketiga Zhang, yang langsung dibawa ke rumah sakit seusai kejadian.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Selain itu, menurut laporan media, seorang pejalan kaki dan sopir juga ikut dibunuh oleh Gao saat dia ingin merampok mobilnya.
Dilansir dari South China Morning Post, Zhang Qihong menjabat sebagai Kepala Partai Komunis kota Xiaosi.
Biro Keamanan Umum (PSB) Distrik Xiaosi menuduh Gao, seorang warga dari Desa Luohan, Xiaosi, menggunakan pisau untuk membunuh Zhang Qihong dan keluarganya.
Dia melarikan diri dari rumah Zhang sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada Senin (25/10/2021).
Dalam pengumuman yang dipublikasikan di situs website biro tersebut, dikatakan Gao juga mengalami luka karena aksinya.
Menurut surat kabar lokal Cover News, Zhang dan istrinya, diduga dibunuh lebih dulu di ruang tamu rumah mereka.
Kemudian, Gao menikam menantu perempuannya yang saat itu menggendong seorang anak berusia di bawah 12 bulan.
Sementara, dua cucu Zhang meninggal di lantai atas rumah tersebut.
Kepolisian yang tiba di tempat kejadian, menemukan salah satu cucu Zhang, seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun, masih bernafas dan kini dirawat di rumah sakit.
Pernyataan PSB menuduh Gao membunuh dua orang lainnya, setelah meninggalkan rumah Zhang.
Itu terjadi sebelum dirinya melompat dari jembatan di Sungai Yangtze sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Polisi tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dua kematian tersebut.
Tetapi, saksi mata menuduh tersangka membunuh seorang pengemudi dan menabrak satu pejalan kaki dengan kendaraan yang dikemudikannya.
Kejadian pembunuhan oleh Gao, pertama kali diketahui oleh adik laki-laki Zhang.
Pria yang enggan disebutkan namanya itu, mengatakan pada malam sebelum anggota keluarganya terbunuh, dia melihat seorang pria berusia 30-an mendekati kediaman Zhang.
Dia meminta untuk menemui kepala partai tersebut karena memiliki “urusan bisnis”.
Adik Zhang menganggapnya sebagai hal biasa, di mana kehadiran orang tersebut hanya untuk menjalankan tugas saja.
Sehingga, dirinya tidak memberi tahu siapa pun tentang itu.
Distrik Xiaosi memiliki populasi 20.157 penduduk, menurut sensus terbaru China pada 2020.
Menurut laporan publik dari pusat berita distrik desa, Zhang mulai melayani sebagai perwakilan kader desa pada 1991.
Dia bertugas untuk mengawasi langkah-langkah pengendalian banjir.
Zhang kemudian menjabat sebagai Kepala Partai Komunis Xiaosi pada Juli lalu, ketika pejabat sebelumnya mengundurkan diri karena alasan yang tidak diketahui.
Hingga kini, kepolisian masih menyelidiki kematian Zhang dan belum menangkap tersangka.
China umumnya memiliki tingkat kejahatan kekerasan yang rendah.
Menurut data Bank Dunia, mengutip database Statistik Pembunuhan Internasional Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, ada 0,5 pembunuhan yang disengaja per-100 ribu orang di China pada 2018.
Jika dibandingkan dengan di Amerika Serikat, terdapat 4,9 pembunuhan untuk jumlah orang yang sama di negara tersebut.
Di sisi lain, China juga tidak mengizinkan kepemilikan senjata oleh warga sipil, sehingga banyak aksi kejahatan kekerasan dalam beberapa dekade terakhir yang menggunakan pisau. [dhn]