WahanaNews.co | Mayat tanpa identitas ditemukan di daerah Tapos, Cimanggis, Depok ternyata berjenis kelamin laki-laki.
Sebelumnya, kepolisian sempat menyebut mayat tersebut berjenis kelamin perempuan. Namun, setelah diperiksa oleh dokter forensik ternyata mayat itu berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga:
Pelaku Yang Menyayat Alat Kelamin Pacarnya di Sibolga Akhirnya Bebas
"Hasilnya bahwa korban dinyatakan seorang laki-laki, berjenis kelamin laki-laki, dengan usia berkisar antara 49-65 tahun, tinggi badan 162 cm ya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Hereos Baruno kepada wartawan, Senin (15/5/2023) melansir dari CNNIndonesia.
Yogen turut mengungkapkan tak ditemukan alat kelamin laki-laki pada tubuh korban. Namun, kata dia, pihaknya masih mendalami soal hilangnya alat kelamin korban.
Disampaikan Yogen, pihaknya masih menunggu hasil autopsi oleh dokter forensik untuk memastikan hal tersebut.
Baca Juga:
Dipersidangan JPU Beberkan Kronologi Wanita Sayat Alat Kelamin Selingkuhannya di Sibolga
"Jadi tidak bisa disimpulkan oleh dokter ya, apakah itu hilang karena pembusukan atau hilang disengaja ya," ucap dia.
Selain itu, lanjut Yogen, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara juga ditemukan sejumlah luka tusuk pada tubuh korban.
"Memang ditemukan luka tusuk di perut kanan dan pinggul sebelah kiri ya namun kita tidak tahu apakah itu penyebab kematian apa bukan," ujarnya.
Saat ini kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait temuan jasad tersebut. Sejauh ini, sudah ada tujuh saksi yang dimintai keterangan oleh kepolisian.
Mayat tanpa identitas itu ditemukan di daerah Tapos, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/5).
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady mengungkapkan jasad tersebut ditemukan dalam kondisi tanpa busana. Selain itu, tangan korban juga dalam keadaan terikat.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menduga mayat tersebut adalah korban pembunuhan dan sudah dibuang sejak sepekan lalu. menuturkan kondisi mayat sudah mulai membusuk.
"Kondisinya jadi memang sudah sekitar lima hari sampai seminggu, sudah ada pembusukan sebagian," kata Yogen kepada wartawan, Jumat (12/5).
"Kemudian di daerah leher ke kepala juga sudah mulai agak keropos, sudah mulai enggak utuh lagi," sambungnya.
[Redaktur: Alpredo]