"Kita lihat situasi di lapangan atau kebutuhan mungkin alutsista apa helikopter atau segala macam itu melihat kebutuhan," imbuhnya.
Sebelumnya, Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT dilaporkan meninggal dunia usai penyerangan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT.
Baca Juga:
KKB Tembaki Pesawat yang Ditumpangi Bupati Puncak di Bandara Ilaga
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Julius Widjojono mengatakan gugurnya prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin berkaitan dengan operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera KKB.
Saat itu, Satgas mencoba untuk menyisir dan mendekati posisi para penyandera. Lalu, ada serangan dari KKB.
Pratu Ilham dilaporkan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. Kemudian, ketika dilaksanakan evakuasi terhadap Pratu Arifin, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya
Baca Juga:
Bripda LO Suplai Senjata ke KKB, Kini Terancam Hukuman Mati
"Satu (prajurit) terjatuh di kedalaman 15 meter. Dan ketika mencoba untuk menolong, mendapatkan serangan ulang," kata Julius di Mabes TNI, Jakarta Timur, Minggu (16/4). [tum/alp]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.