WahanaNews.co | Istri dari pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung histeris usai melihat foto suaminya, Agus Sujatno (34), bersimbah darah usai menjalankan aksinya.
Hal itu diungkapkan Endang, tetangga kos pelaku.
Baca Juga:
Terduga Teroris yang Pernah Rencana Aksi di Singapura Ditangkap Densus 88
Agus diketahui menyewa kamar kos bersama istrinya di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Endang mengatakan istri Agus menangis histeris di depan kamar kosnya. Ia lalu menghampiri istri AS.
Saat istri Agus ditanya, Endang hanya diperlihatkan foto di ponsel. Foto itu menunjukkan pria yang terbaring bersimbah darah.
Baca Juga:
Ledakan Bom di Rumah Cagub Aceh Bustami, Polisi Periksa 4 Saksi
"Dilihatin fotonya Mas AS, saya mbengok (teriak) astaghfirullahaladzim ya Allah, semoga Mas AS selamat ya Mbak. Terus itu dia bilang (Agus) sudah tidak ada, saya teriak innalillahi wa inna ilaihi rajiun," kata Endang dikutip detikJateng, Rabu (7/12).
Tak berselang lama, ada orang yang datang menggunakan mobil. Endang menyebut orang-orang tersebut menanyakan istri Agus.
AS merupakan terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung.
Dia bersama istrinya menyewa kamar kos di Sukoharjo sejak 1,5 tahun terakhir.
"Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana," kata Endang.
Peristiwa bom bunuh diri terjadi di Kantor Polsek Astana Anyar pada Rabu pagi sekitar pukul 8.20 WIB. Akibat ledakan itu 11 orang menjadi korban, yakni 10 anggota Polri, dan seorang warga.
Satu orang anggota Polri meninggal yakni Aiptu Sofyan dan 9 orang luka. Selain itu ada seorang warga yang tengah melintas bernama Nur Hasanah menjadi korban luka ringan dalam kejadian ledakan ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, Bandung terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat.
"Pelaku terafiliasi JAD Bandung atau JAD Jawa Barat," kata Listyo di lokasi kejadian, Bandung, Rabu (7/12).
Pelaku yang teridentifikasi sebagai mantan narapidana terorisme yang pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. [rgo]