WahanaNews.co |
Heru Prastiyo (24) pelaku mutilasi perempuan berinisial AI (34), di salah satu kamar wisma di Pakem, Sleman, Yogyakarta, mengungkapkan perkenalan dan hubungannya korban.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Heru Prastiyo yang ditangkap polisi di Temangung, Jawa Tengah, mengaku dirinya dan korban bukanlah sepasang kekasih.
Heru Prastiyo mengaku sesuai kesepakatan, dia pertama kali menjemput AI di depan sebuah rumah sakit di Kabupaten Sleman.
Dia kemudian membawa AI ke wisma melati yang sudah dia pesan sebelumnya. Saat korban lengah, Heru Prastiyo langsung menyerang korban secara membabi buta dengan senjata tajam yang telah disiapkannya.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
"Pertama kali lehernya digorok dengan pisau besar," kata Heru Prastiyo menunduk.
Heru Prastiyo mengaku selanjutnya dia memutilasi AI menjadi 3 bagian besar dan 62 bagian kecil di kamar mandi.
"Saya memutilasinya di kamar mandi. Saya pakai gunting dan cutter," kata Heru Prastiyo. Heru Prastiyo melihat kamar yang disewanya berlumuran darah, sehingga sempat membersihkannya.
“Darah tercecer di saluran air kamar mandi, sebenarnya ada darah di kasur dan lantai, tapi saya bersihkan,” kata Heru Prastiyo.
Heru Prastiyo kemudian menjelaskan bahwa dirinya mengenal AI sejak dua bulan lalu melalui media sosial Facebook.
AI dan Heru Prastiyo ternyata tidak berpacaran.
Heru Prastiyo mengungkapkan AI buka jasa open BO dan dia sudah dua kali menggunakan jasa korban.
"Saya kenal dua bulan lalu. Saya tidak pacaran tapi open BO. saya sudah dua kali open BO. Kali kedua saya matikan," ucap Heru Prastiyo.
Setelah menghabisi AI secara kalap, Heru Prastiyo lalu membawa kabur barang berharga milik korbannya.
"Open BO di Facebook. Terus motor saya bawa lari. Uang 230 ribu juga saya bawa lari," imbuh Heru Prastiyo.
Motif Terlilit Utang
Kombes Nuredy Irwansyah Putra selaku Dirreskrimum Polda DIY, pada Rabu, Rabu (22/3/2023) mengatakan, motif Heru Prastiyo melakukan pembunuhan karena ingin menguasai harta milik AI.
"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp8 juta," ujarnya, dikutip dari Tribun Jogja.
Keinginan untuk segera mendapatkan uang tersebut lah yang menjadi pemicu pembunuhan.
Sedangkan motif tersangka memutilasi AI menjadi bagian kecil-kecil adalah untuk meninggalkan jejak pembunuhannya. [ast/eta]