WahanaNews.co | Kepolisian menangkap komplotan pelaku penculikan dan penyekapan terhadap seorang pengemudi taxi online di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam kasus ini, korbannya sempat dibuang di Provinsi Gorontalo dan kendaraanserta harta bendanya dirampas oleh para pelaku.
Aksi penculikan dan penyekapan tersebut dilakukan para pelaku yang berjumlah tujuh orang, di antaranya seorang wanita asal Jakarta yang diketahui sebagai pengusaha sebagai aktor dibalik peristiwa itu.
Baca Juga:
Difasilitasi Bupati Konawe Selatan, Kasus Guru Supriyani Vs Anak Polisi Batal Damai
Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Muh Afhi Abrianto mengatakan para pelaku ditangkap di Makassar dan di Jakarta setelah melakukan pengembangan atas laporan korban yang diculik dan disekap.
"Jadi berdasarkan keterangan dari ketiga pelaku yang kami amankan sebelumnya di daerah Makassar. Kami berangkat ke Jakarta di sana kami amankan empat orang pelaku," kata Iptu Afhi, Minggu (29/8).
Dari komplotan penculikan ini, beber Afhi, satu di antaranya seorang wanita sekaligus pengusaha berinisial NA (31). NA disebut sebagai otak penculikan dan penyekapan yang akhirnya korban dibuang ke perbatasan Provinsi Gorontalo.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
"Empat orang ini salah satunya perempuan yang merupakan otak dari aksi dari keseluruhan yang kami amankan," tuturnya.
Sementara, sambung Ahfi, untuk tiga orang yang ditangkap merupakan staf dari perusahaan wanita tersebut dan tiga orang pelaku lainnya merupakan sebagai eksekutor penculikan dan penyekapan.
"Untuk yang laki laki berperan sebagai anak buah dari perempuan dimana dia adalah staf dari perusahaan yang dia punya dan tiga orang lagi itu sebagai eksekutornya," jelasnya.
Dari hasil interogasi para pelaku, Kanit Jatanras Polrestabes Makassar itu menyatakan para pelaku telah dijanjikan uang sebesar puluhan juta rupiah. Nantinya uang itu akan dibayarkan secara bertahap sebelum dan setelah mereka beraksi.
"Ketiga pelaku yang sebagai eksekutor mengaku ada dana yang disiapkan, mereka menerima uang Rp 40 juta untuk melakukan pekerjaan ini. Dimana Rp 30 juta diterima di awal dan Rp 10 juta diterima setelah mengeksekusi," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari ketiga pelaku bahwa mereka memiliki peran yang berbeda-beda saat menjalankan aksinya dengan menggunakan senjata tajam.
"Di mana ada yang berperan menodongkan senjata tajam ke korban saat berada di rumah makan, kedua adalah sopir yang ketiga ikut mendampingi dari pelaku saat membawa korban ke Gorontalo," bebernya.
Peristiwa penculikan dan penyekapan seorang sopir taxi online terjadi pada tanggal 6 hingga 16 Agustus 2021. Dimana korban bernama Arman, mendapat orderan secara offline dari seseorang yang ia kenal, kemudian korban menjemput calon penumpang di rumahnya.
"Setelah itu, korban diajak membeli CCTV, lalu makan sop saudara di salah satu restoran di Makassar. Saat di toko, korban diancam oleh seseorang yang membawa badik. Pelaku meminta korban untuk menghadirkan dua mobil yang awalnya digelapkan oleh korban," terangnya.
Para pelaku kata Afhi sempat mengajak korban berputar-putar di wilayah Makassar, kemudian memindahkan korban dari mobil ke mobil hingga dibawa ke Gorontalo.
"Pelaku membawa ke mobilnya dan menutup dengan lakban matanya lalu ada pemukulan terhadap korban lalu korban di bawa ke area Tanjung Bayam Makassar dan korban dipindahkan ke mobil lainnya di situ korban mengaku di bawa mobil sampai 10 hari sampai di perbatasan Gorontalo, disana korban diturunkan dan baru mencari bantuan untuk dihubungi keluarganya," ungkap Afhi.
Kini korban diketahui telah kembali ke kota Makassar, usai keluarga korban melihat sebuah video viral di media sosial saat seorang warga memviralkan korban yang ditemukan di sebuah bukit di Gorontalo. Saat ditemukan kondisi korban terdapat luka lebam dan tangan terikat. [dhn]