WahanaNews.co | Polisi terus menyelidiki keberadaan
wanita misterius pengirim sate ayam beracun yang menewaskan anak Bandiman (36),
pengemudi ojek online (ojol) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dari
hasil penyelidikan sementara, wanita tersebut diduga berusia 25 tahun dan
memiliki ciri-ciri berkulit putih dengan dan tinggi badan lebih kurang 160
sentimeter.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
"Baru
ciri-ciri, untuk identitasnya semoga tidak lama lagi," kata Kepala Satuan
Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantul, AKP Ngadi, saat dihubungi wartawan, Kamis
(29/4/2021).
Selain
itu, polisi juga memeriksa rekaman closed-circuit
television (CCTV) di sekitar lokasi Bandiman menerima order di Jalan Gayam.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Ciri-ciri Wanita Misterius
Berdasar
keterangan saksi dan rekaman CCTV, wanita terduga pelaku berusia sekitar 25
tahun, kulitnya putih, dan tinggi badannya berkisar 160 sentimeter.
Saat
bertemu Bandiman di Jalan Gayam, Kota Yogyakarta, Minggu
(25/4/2021), wanita
tersebut mengenakan pakaian berwarna krem.
"Untuk
anggota sedang bekerja melakukan pendalaman mengumpulkan beberapa CCTV di
lokasi dan memintai keterangan para saksi-saksi," tutur Ngadi, Rabu
(28/4/2021).
Order Offline
Menurut
Bandiman, saat itu wanita tersebut memintanya mengirim dua kotak makanan berisi
lontong dan kudapan dengan sistem offline.
Alasan
wanita itu, kata Bandiman, karena mengaku tak memiliki aplikasi.
Wanita
itu hanya menyampaikan, dua kotak makanan itu dikirim seseorang bernama Pak
Hamid di Kawasan Pakualaman untuk seseorang bernama Tomi di Kapenawon, Kasihan,
Bantul.
"Dia
bilang saya tidak punya aplikasi tapi saya ingin mengirimkan paket takjil ke
Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul," kata Bandiman, saat
dihubungi wartawan, Selasa (27/4/2021).
Saat
itu, Bandiman meminta ongkos sebesar Rp 25.000, tapi wanita
tersebut justru memberi Rp 30.000.
Anak Bandiman Tewas Diduga Keracunan
Seperti
diberitakan sebelumnya, setelah Bandiman menemukan alamat tertuju, namun Tomi
menolak menerima karena merasa tidak memesan paket takjil.
Tomi
juga tidak mengenal dengan Hamid yang tinggal di kawasan Pakualaman.
Bandiman
lalu membawa dua kotak itu pulang untuk makanan berbuka puasa.
Makanan
itu disantap bersama anak dan istrinya.
"Anak
saya bilangnya pahit panas dan lari ke kulkas minum," sebut Bandiman.
Lalu
saat hendak ambil air minum, Naba Faiz Prasetya (8), anak Bandiman,
mendadak tersungkur.
Tidak
lama setelah itu, Titik Rini, istri Bandiman, muntah.
Bandiman
sempat membawa anaknya itu ke rumah sakit, namun nyawa Naba tak tertolong. [dhn]