Irwan mengatakan 5 orang senior lantas bergantian memukul 15 orang junior tersebut. Korban Zidan awalnya kuat menahan pukulan dari para seniornya. Namun, Zidan tumbang saat terakhir dipukul oleh sang senior, Caesar.
"Tradisi budayanya kan uji fisik, jadi satu per satu junior dipukul. Korban awalnya kuat saat seniornya mukul satu per satu. Tapi begitu terakhir oleh seniornya yang bernama Caesar, korban roboh jatuh dan tak sadarkan diri," ujarnya.
Baca Juga:
Pengakuan Sopir Taksi Online yang Dipukul Oknum Polisi: Saya Tertekan dan Syok!
Menurut Irwan, para senior dan junior PIP Semarang itu langsung panik dan akhirnya bersamaan membawa korban ke Rumah Sakit Roemani Semarang. Untuk menutupi kasus ini, para senior lantas meminta adik kelasnya merekayasa cerita.
Mereka sepakat penyebab kematian Zidan karena dipukul oleh Caesar di jalan gang daerah Tegalsari usai bersenggolan motor.
"Para senior ini sepakat membuat cerita bila korban tak sadar karena dipukul oleh Caesar karena dipicu senggolan motor di jalan kampung. Caesar pun sepakat karena merasa bersalah seiring korban roboh setelah dipukulnya," kata Irwan.
Baca Juga:
Siswa STIP Meninggal, Polisi Pastikan Karena Pukulan Benda Tumpul
Rekayasa cerita ini terungkap setelah polisi mencoba mencari barang bukti dan saksi, dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar Jalan Tegalsari Raya dan Rumah Sakit Roemani Semarang.
Dari hasil CCTV, tidak didapati kejadian bersenggolan motor antara korban dengan Caesar. Demikian juga dengan keterangan sejumlah saksi yang menyebut tak ada keributan di lokasi tersebut.
Hasil yang sama juga didapat saat memeriksa sejumlah tenaga kesehatan dan CCTV di RS Roemani. Beberapa tenaga kesehatan menyebut korban dibawa oleh sejumlah rekannya, bukan tiga orang seperti pengakuan awal Caesar dan rekan korban.