WahanaNews.co, Baubau – Meli Safitri, perempuan muda yang dalam kondisi hamil, tewas setelah dianiaya oleh suaminya sendiri, HN (17), di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Setelah menganiaya, sang suami pergi main futsal.
Kapolres Baubau, AKBP Bungin Masokan Misalayuk, mengatakan korban dianiaya secara sadis oleh pelaku. Masalahnya, gara-gara pelaku kesal korban akan memeriksa chat di handphone (HP) pelaku. Bungin menyebut HN tidak ingin privasinya diketahui oleh sang istri.
Baca Juga:
KSOP Kelas II Baubau Catat Bongkar Muat Barang Kontainer 246.102 Ton 2024
"Perbuatan hanya karena persoalan sepele tidak ingin diketahui privasinya yang ada dalam HP pelaku. Darisitu, korban dianiaya hingga meninggal dunia," ujar Kapolres Bungin Masokan dalam keterangannya, Sabtu (17/12/2023) melansir VIVA.
Bungin mengungkap, bahwa korban tidak hanya mendapat penganiayaan sekali. Namun, sang suami sudah kerap menganiaya korban hingga akhirnya meregang nyawa. Kehidupan rumah tangga mereka, kata Bungin, tidak harmonis, seringkali dipenuhi oleh konflik.
"Dari keterangan pelaku, memang kehidupan rumah tangga mereka sudah tidak penuh kecocokan dan sering terjadi percekcokan. Dan pelaku sering melakukan pemukulan terhadap korban. Jadi sebelum korban meninggal, dia sudah kerap mendapat penganiayaan dari suami (pelaku)," jelasnya.
Baca Juga:
UPBU Betoambari Baubau Sebut Kehadiran Airbus A320 Dukung Perkembangan Ekonomi Buton
Adapun kronologi penganiayaan terakhir hingga berujung tewas, kata Bungin, berawal saat pelaku dan korban cekcok terkait charger handphone.
Saat itu, korban tidak terima charger handphone miliknya diambil oleh pelaku. Korban agak kesal ke suami sebab dia menemukan ada chat dengan wanita lain.
"Pelaku ini ambil charger HP milik korban, tapi korban ini marah-marah kepada pelaku. Korban juga kesal awalnya karena dia mau pegang HP milik suaminya tapi tidak dikasih," katanya.