WahanaNews.co | Penusukan prajurit TNI, Sertu Yorhan Lopo, menemui titik terang. Pihak kepolisian mengatakan sudah mengetahui motif dibalik pembunuhan tersebut. Korban Sertu Yorhan tewas usai ditusuk pada bagian dada kiri saat mencoba melerai perkelahian di Cimanggis, Depok pada Rabu (22/9/2021) malam.
Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengungkapkan tersangka dengan inisial I menusuk korban dengan alasan dengan alasan solidaritas.
Baca Juga:
Pria di Tanah Abang Ditusuk Bertubi-tubi Usai Cekcok Soal Gadai Ponsel
"Pelaku tidak mabuk cuma karena solidaritas teman-temannya saja," kata Imran di Mapolres Metro Depok, Jawa Barat, Jumat (24/9/2021).
Imran menyebut bahwa aksi penusukan yang dilakukan oleh tersangka I dilakukan secara spontan.
Saat kejadian, kata Imran, korban Yorhan tiba-tiba datang ke lokasi untuk melerai keributan yang terjadi di sana.
Baca Juga:
Emosi Diminta Putuskan Hubungan, Seorang Bapak di Tangsel Ditusuk Mantan Pacar Anaknya
"Secara spontanitas tersangka langsung menusuk pisau tepat di dada sebelah kiri korban sehingga korban meninggal dunia," ucap Imran.
Dari hasil penyelidikan, tersangka I menusuk korban menggunakan pisau lipat. Alat itu sengaja dibawa oleh tersangka setelah dihubungi oleh M yang terlibat konflik dengan A.
"Dia bawa karena ada konflik itu dia persiapkan dari rumah," ujar Imran.
Sertu Yorhan Lopo meninggal dunia pada Rabu (22/9/2021), saat melerai perkelahian. Awalnya, seorang berinisial M dan A terlibat konflik. Konflik berlanjut dan M memanggil rekan-rekannya dari Jakarta Selatan.
Lalu, korban Yorhan yang merupakan prajurit TNI datang dan mencoba melerai. Namun, nahas ia justru ditusuk oleh tersangka I.
Korban sempat berusaha menyelamatkan diri, namun meninggal dunia 50 meter dari lokasi kejadian.
Dalam kasus ini, tersangka I dikenakan Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman pidana 15 tahun penjara. [rin]