WAHANANEWS.CO, Jambi - Rekonstruksi pembunuhan tragis di Kota Jambi menguak detail mengejutkan: pria bernama Anggi (20) membunuh kekasih sesama jenisnya, RH, dengan racun sianida yang dicampur dalam kopi.
Aksi rekonstruksi digelar Senin (30/6/2025) di tempat kejadian perkara, sebuah kos-kosan di Jalan Prof M Yamin, Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung.
Baca Juga:
Seorang Pria Tewas dibunuh Secara Sadis di Langkat Sumatera Utara
Dalam reka ulang yang disaksikan langsung polisi, pelaku memperagakan 20 adegan berdarah yang sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP).
“Semuanya sesuai keterangannya, dan ini adalah proses untuk menerangkan kasus yang terjadi,” kata Kapolsek Jelutung, Iptu Chairil Umam, kepada media.
Dalam adegan awal, Anggi menghubungi korban lewat pesan Instagram dan mengundangnya datang ke kamar kos.
Baca Juga:
Pria Pelaku Mutilasi-Rebus Daging Istri di Humbahas Dikirim ke RSJ Medan
Begitu bertemu, keduanya masuk ke dalam kamar dan bermesraan.
Namun niat jahat Anggi sudah bulat. Ia telah menyiapkan cairan kalium sianida dalam dua kantong plastik bening.
Pada adegan ke-11, pelaku mencampur salah satu kantong sianida ke dalam kopi dalam botol yang dibawa korban.
Ketika korban meminumnya, Anggi bahkan berpura-pura melayani secara intim sambil memastikan racun masuk sepenuhnya ke tubuh korban.
Korban sempat menanyakan keinginan untuk berhubungan seksual dan Anggi pun menawarkan “obat kuat” yang ternyata adalah racun mematikan.
Setelah dua tegukan kopi bercampur sianida, korban mulai kejang, mengeluarkan air seni, dan mendengkur.
Melihat kondisi itu, Anggi berpura-pura membantu dengan memberikan air putih dan mencuci botol bekas di kamar mandi.
Ia kemudian meminta bantuan dua penghuni kos lainnya, berpura-pura bahwa kekasihnya keracunan makanan.
Pemilik kos yang datang mengecek nadi korban menyadari kejanggalan, lalu ambulans dipanggil dan korban dilarikan ke rumah sakit.
Setelah korban dibawa, Anggi kembali ke kamar dan membuang sisa sianida ke kloset. Cairan berbahaya itu sebelumnya ia simpan di dalam tas.
Hasil autopsi memastikan kecurigaan polisi: korban meninggal akibat keracunan sianida.
“Dari lima sampel otak, darah, urine, hati yang diambil dari tubuh korban, semuanya mengalami kerusakan akibat cairan sianida,” ungkap Chairil.
“Cairan yang ditemukan di tubuh korban identik dengan yang ada di botol minuman,” lanjutnya.
Kasus ini menjadi peringatan mengerikan tentang sejauh mana seseorang bisa menyusun pembunuhan berencana, bahkan terhadap orang yang dekat dengannya sendiri.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]