WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kematian tragis Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP (37) kian terkuak setelah Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Jenazah menggunakan pakaian batik berwarna cokelat dan celana panjang cokelat muda, ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban," ungkap Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Prima Heru, Jumat (22/8/2025).
Baca Juga:
Hari Ini, 11 Korban Meninggal Kecelakaan Tol Jakarta Cikampek KM 58 Dibawa Ke RS Polri
Prima menjelaskan luka-luka itu berasal dari benturan benda tumpul yang mengenai bagian dada dan leher korban.
Selain itu, tim medis juga melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memastikan kemungkinan adanya zat berbahaya dalam tubuh MIP.
"Telah dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik, dan kemudian diserahkan kepada penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut," lanjut Prima.
Baca Juga:
Kecelakaan Maut KM 58: 11 Jenazah korban dipindahkan ke RS Polri
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan toksikologi diperkirakan baru bisa diketahui sekitar satu minggu mendatang.
MIP sendiri sebelumnya diculik lalu diduga dibunuh sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan di Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang tengah menggembala sapi di sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru.
Saat ditemukan, kondisi korban sangat mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.
Temuan itu segera dilaporkan warga ke perangkat desa dan pihak kepolisian setempat.
Tak lama kemudian, aparat kepolisian mendatangi lokasi dan memastikan mayat tersebut penuh luka lebam.
Hingga kini, tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur telah berhasil menangkap empat orang pelaku terkait penculikan dan pembunuhan ini.
Namun, polisi belum mengumumkan secara rinci apa motif utama para pelaku melakukan penculikan hingga pembunuhan terhadap kacab bank BUMN tersebut.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]