Sebab, saat prajurit sedang bermain bola voli, terdengar suara knalpot brong yang gasnya digeber oleh pemotor yang sedang melintas.
Apalagi, kata Kristomei, masyarakat sekitar juga mengaku merasa terganggu dengan suara knalpot brong tersebut.
Baca Juga:
Main Hakim Sendiri, 8 Orang Jadi Tersangka Usai Aniaya Bocah di Boyolali
"Seketika itu beberapa anggota yang sedang bermain bola voli tersebut keluar gerbang dan menghentikan, lalu menegur pengendara motor yang menggeber knalpotnya tersebut sehingga terjadi cek-cok mulut dan berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," katanya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto turun tangan usai relawan pendukung Ganjar Pranowo diduga dianiaya anggota TNI.
"Kami ingin minta kepada Panglima TNI untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan kekerasan," kata Todung di Djakarta Theatre, Jakarta, Sabtu (30/12/23).
Baca Juga:
KPU Boyolali Gelar Simulasi Pemungutan Suara untuk Pilgub dan Pilbup 2024
Todung juga menegaskan TPN tak akan diam. Bahkan, ia menyebut pihaknya bakal menempuh jalur hukum agar kasus ini bisa diusut tuntas.
"Kami ingin minta investigasi dari pihak kepolisian dan TNI. Ini laporan yang kita terima. Kami sangat prihatin, sangat sedih," ujarnya.
Berdasarkan data dari DPC PDIP Boyolali, relawan yang menjadi korban diketahui bernama Arif Diva Ramandani yang merupakan seorang mahasiswa. Satu lainnya bernama Slamet Andono yang berprofesi sebagai pekerja swasta.