WAHANANEWS.CO, Medan - Fenomena kekerasan jalanan kembali mencoreng wajah ketertiban sosial. Kali ini, tindakan brutal seorang preman terekam jelas dalam sebuah video yang memperlihatkan aksi penganiayaan terhadap penjaga konter pulsa hanya karena menolak permintaan top up gratis ke aplikasi DANA milik pelaku.
Video tersebut memicu kemarahan publik setelah viral di media sosial.
Baca Juga:
Dua Oknum Kepling di Kelurahan Tegal Sari I ke Polsek Medan Area Karena Kasus Ini
Dalam cuplikan video yang diunggah akun Instagram @medantalk, tampak pelaku yang berbicara dengan nada mengancam sambil memaksa korban agar segera mengirim saldo DANA tanpa bayaran.
"Kau kirim ke dana cepat. Kau kirim nggak, kau kirim nggak," terdengar suara pelaku menekan korban.
Dari rekaman tersebut terlihat bahwa pelaku mendatangi sebuah konter ponsel yang dijaga oleh seorang pemuda dan langsung memaksa agar korban mengirim saldo dana ke nomor yang telah ditentukan secara cuma-cuma.
Baca Juga:
Anggota Polwan di Medan Jadi Korban Jambret, Pelaku Babak Belur Diamuk Massa
Tekanan psikologis pun berubah menjadi serangan fisik saat pelaku yang bertubuh kekar dan mengenakan kaos singlet hijau membawa sebatang kayu panjang, lalu memukul korban berulang kali.
Tak hanya itu, pelaku juga tampak melempar kursi plastik ke arah korban yang mengenakan kaus bertema klub sepak bola Eropa.
Korban hanya bisa memohon sambil menangis, “Minta tolong, jangan lah,” katanya dengan suara lirih yang mencerminkan ketakutan dan keputusasaan.
Peristiwa memilukan ini terjadi di sebuah konter pulsa yang beralamat di Jalan Tuba II No. 30 (FG Ponsel), Kelurahan TSM III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, pada Sabtu dini hari (13/4/2025), sekitar pukul 02.00 WIB.
Korban diketahui bernama Muhammad Khadafi Chaniago, seorang pemuda berusia 20 tahun, sementara pelaku diidentifikasi sebagai Adelan Perdana.
Akibat tindakan kekerasan tersebut, Khadafi mengalami luka memar di bagian tangan sebelah kiri karena dipukul dengan kayu dan dilempar kursi oleh pelaku. Korban pun langsung melaporkan insiden ini ke Polsek Medan Area.
Kapolsek Medan Area, AKP Dwi Himawan Chandra, membenarkan adanya laporan tersebut.
“Korban mengalami luka memar pada tangan sebelah kiri akibat penganiayaan oleh pelaku menggunakan kayu dan kursi plastik,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).
Saat ini, tim kepolisian dari Polsek Medan Area tengah melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus untuk segera menangkap pelaku.
“Proses pengembangan pencarian terhadap pelaku pemukulan masih berlangsung,” kata Kapolsek menegaskan.
Dwi juga menyampaikan bahwa dampak dari aksi premanisme ini bukan hanya luka fisik, tetapi juga trauma psikologis bagi korban.
Ia menambahkan, pihaknya akan menindak tegas segala bentuk kekerasan yang meresahkan masyarakat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]