WahanaNews.co, Cilacap – Seorang pelajar SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah melakukan penganiayaan terhadap adik kelasnya.
Siswa yang dipukul hingga tak berdaya diketahui adik kelasnya pelaku. Video pemukulan itu tersebar luas di media sosial. Pelakupun sudah ditangkap petugas Polresta Cilacap.
Baca Juga:
Ratusan Pelajar di Jakarta Barat Dibekali Pemahaman dan Kesadaran Tentang Bahaya Tawuran
Melansir VIVA, dilihat melalui unggahan video akun Instagram @net2netnews, anggota polisi didamping warga beramai-ramai menjemput pelaku di kediamannya pada dini hari tadi.
Tampak seorang polisi keluar dari dalam rumah menggandeng pelaku untuk dibawa masuk ke mobil patroli. Pelaku keluar menggunakan songkok, masker dan jaket berwarna hitam.
Puluhan warga yang menyaksikan penangkapan itu terdengar cukup kesal melihat sosok pelaku. Mereka meneriaki yang bersangkutan saat polisi menggiringnya ke mobil.
Baca Juga:
Polrestabes Medan Berhasil Tangkap 10 Anggota Geng Motor yang Bikin Onar di Medan
Berdasarkan teriakan sejumlah warga, diduga pelaku merupakan murid SMP Negeri di Cimanggu. Terdengar warga berharap agar pelaku dihukum 10 tahun penjara. “Wuuuu, Ngisinkeun (bikin malu) SMP 2 Cimanggu,” teriak warga “Puas? Penjara we 10 tahun,” sahut warga lain.
Lebih lanjut, ketika pintu mobil hendak ditutup, seorang pria yang diduga saudara korban berusaha menghampiri pelaku. Pria itu tampak kesal dan mencoba melampiaskan kemarahannya.
Beruntung usaha pria itu untuk menghajar pelaku dapat dicegah oleh anggota polisi. Pria itu sangat marah dan terlihat menghardik pelaku dari luar sambil mengepalkan tangan.
Kemudian, mobil patroli berlalu pergi bersama pelaku di dalamnya. Sebelumnya, rekaman video beredar di media sosial menampilkan seorang siswa SMP jadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh temannya. Korban dianiaya dengan cara dipukul, ditendang dan dihajar menggunakan dengkul sampai tubuhnya terpental beberapa meter.
Saat aksi penganiayaan itu berlangsung, tampak tempat kejadian perkara (TKP) dipenuhi banyak siswa lain. Namun tidak ada satupun yang berani menolong lantaran diancam pelaku. Pelaku terdengar mengatakan, jika ada yang berani menolong, maka akan berhadapan dengannya. Ancaman itu sontak membuat para siswa lain takut, mereka hanya menjadi penonton saat korban dianiaya.
Ketika korban sudah tak berdaya dan tergeletak di lapangan, pelaku masih melakukan aksinya dengan menginjak kepala dan perut korban. Aksi pelaku baru berhenti setelah perekam video berteriak ke arahnya.
“ehh pingsan,” teriak perekam video.
Sejak artikel ini dibuat, belum diketahui betul apa motif pelaku tega menganiaya korban. Namun, Dugaan sementara, motif penganiayaan itu terjadi lantaran pelaku tak terima atau tersinggung dengan perkataan korban.
[Redaktur: Alpredo Gultom]