Dimas mengatakan RT kemudian membawa DSA ke National Hospital. Dokter menyatakan DSA sudah meninggal dunia sekitar 30 menit sebelumnya.
"Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam," ucapnya.
Baca Juga:
Ari Yusuf Amir Eks Tim Hukum Anies-Imin Jadi Pengacara Tom Lembong
Dimas mengatakan keluarga sempat melaporkan kematian DSA ke polsek setempat. Tapi, polisi malah menyebut DSA tewas akibat penyakit lambung, bukan karena kekerasan.
Karena kecewa, pihak keluarga melaporkan dugaan penganiayaan ini Polrestabes Surabaya. Dimas yakin DSA tewas akibat tindak kekerasan yang dilakukan RT.
Pasalnya, ia melihat jenazah DSA dalam kondisi lebam-lebam. Ia mengatakan ada bekas lindasan ban mobil di bagian lengan kanan DSA. Dimas meminta polisi serius menangani kasus dugaan penganiayaan yang dialami DSA.
Baca Juga:
Kasus Suap Ronald Tannur, Pengacara Dini Klaim Ditawari Nyaris Rp1 Miliar
"Kami meminta penegakan hukum yang adil atas adanya tindakan yang seperti ini karena ini menyangkut nyawa seorang perempuan. Kami minta adanya tindakan dan pengawasan upaya untuk melakukan langkah yang jelas oleh kepolisian," katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengonfirmasi soal kasus tewasnya DSA. Ia mengatakan sudah ada 15 saksi yang diperiksa.
Polisi juga telah mengumpulkan rekaman CCTV di sejumlah tempat, seperti di klub malam hingga di apartemen.