WahanaNews.co | Wakil Gubernur Bali,
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, yang akrab disapa Cok Ace, mengatakan, sebanyak 1.871 usaha
pariwisata di Bali telah disertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
"Sudah
dapat sertifikasi CHSE untuk menjamin usaha pariwisata menerapkan protokol
kesehatan, yakni sebanyak 1.871 usaha pariwisata. Jumlah ini akan terus
bertambah," ungkapnya.
Baca Juga:
Sandiaga: Akomodasi Kekinian Inovatif Jadi Daya Tarik Wisatawan untuk Berkunjung
Sertifikasi
CHSE merupakan sertifikasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) yang menandakan usaha pariwisata tersebut telah memenuhi
standar protokol kesehatan.
Cok Ace
menyampaikan hal tersebut dalam Talk Show
Online World Tourism Day Bali Series bertajuk Reviewing Bali Hospitality Industry in the Gate Opening, Selasa
(27/7/2021).
Adapun,
1.871 usaha pariwisata yang telah mendapat sertifikasi CHSE di Bali mencakup
hotel, agen perjalanan, transportasi pariwisata, dan tempat wisata.
Baca Juga:
Wisata Alam Sukabumi Viral Gegara Will Smith, Sandiaga Uno Kegirangan
Terkait
penambahan jumlah sertifikasi usaha pariwisata di Pulau Dewata, Cok Ace
menuturkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan alokasi sertifikasi dari
Kemenparekraf.
"Kemenparekraf
telah mengalokasikan 1.200 kegiatan (sertifikasi) CHSE. Sebanyak 200 untuk
hotel, dan 1.000 untuk usaha non-hotel di Bali," jelas dia.
Untuk
hotel, mengutip pemberitaan pada Rabu (23/6/2021), seluruh properti
yang ada di The Nusa Dua (kawasan
yang dikelola Indonesia Tourism
Development Corporation [ITDC]) telah mengantongi sertifikat CHSE.
Managing
Director The Nusa Dua Bali, I
Gusti Ngurah Ardita, mengatakan bahwa untuk perolehan, sertifikasi tersebut
mewakili semangat kebersamaan antara ITDC dan para pengelola hotel atau disebut
juga tenant.
"ITDC
dan bersama para tenant ini akan selalu berkomitmen untuk dalam upaya
membangkitkan pariwisata The Nusa Dua,
salah satunya melalui penerapan protokol kesehatan," tutur dia.
Sertifikasi
CHSE, lanjut Cok Ace, merupakan salah satu langkah untuk memulihkan
perekonomian sektor pariwisata Bali yang terdampak pandemi Covid-19.
Sementara
untuk langkah lainnya adalah percepatan program vaksinasi Covid-19 guna
menciptakan kekebalan komunitas (herd
immunity) di sana, sehingga wisatawan memiliki rasa percaya diri untuk
liburan ke Bali. [dhn]