WahanaNews.co | Setelah dinonaktifkan 2 tahun, automated people mover system (APMS) atau Kalayang beroperasi kembali melayani pengguna jasa atau penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Moda transportasi yang menghubungkan Terminal 1, Shelter Integrated Building (Stasiun KA Bandara), Terminal 2, dan Terminal 3 itu akan beroperasi selama Angkutan Lebaran 2022 atau mulai hari ini, Kamis (25/4/2022) hingga - 10 Mei 2022 mendatang.
Baca Juga:
KAI Daop 5 Purwokerto Tegaskan Komitmen Keselamatan Operasional pada HUT Ke-79
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan, pengoperasian kembali Kalayang atau skytrain di Bandara Soekarno-Hatta untuk mendukung operasi angkutan lebaran, khususnya melayani perpindahan pengguna jasa antarterminal.
"Hari ini 25 April, kita mengoperasikan kembali skytrain yang kurang lebih sudah 2 tahun sejak pandemi Covid-19 ini kita istirahatkan. Nah, kita sudah mencoba sendiri semua fasilitas, semua sistem baik kelistrikan maupun signaling berjalan dengan baik," kata Agus saat ditemui di Shelter Integrated Building APMS Bandara Soetta, Tangerang, Senin (25/4/2022).
Agus menjelaskan, konsep operasional Kalayang saat ini sama dengan pada saat sebelum Covid-19. Di mana, waktu antara (headway) untuk melintasi seluruh shelter hanya 13 menit.
Baca Juga:
Dishub Palu: Bus Trans Palu Tingkatkan Mobilitas Transportasi Darat dan Angkutan Umum
"Artinya dari titik pemberangkatan yang sama sampai dengan pemberangkatan terakhir ini 13 menit, kemudian lintasannya juga sama, jadi terminal 1 kemudian stasiun kereta, terminal 2, terminal 3, dan sebaliknya. Sementara waktu tunggu di titik setiap pemberhentian (shelter) itu satu menit," jelasnya.
Selama periode Angkutan Lebaran 2022, PT Angkasa Pura II mengoperasikan dua trainset sekaligus. masing-masing trainset berkapasitas 176 penumpang.
"Jadi tidak ada yang berubah. Kita tidak melakukan modifikasi operasi karena saya pikir terlalu riskan. Jadi kalau hanya operasi 1 trainset, waktu tunggunya jadi lama sekali, dan ini tidak efektif untuk pergerakan penumpang," kata Agus.
Pengguna jasa atau penumpang dapat menggunakan moda transportasi perpindahan antar terminal ini mulai pukul 06.00 - 21.00 WIB atau 15 jam setiap hari. Di luar waktu operasional Kalayang, pengguna jasa dapat menggunakan shuttle bus untuk mengakses semua terminal yang beroperasi 1x24 jam.
"Jam operasi kita ini pagi dimulai jam 06.00 WIB, kemudian terakhir sampai jam 21.00 WIB. Saya kira ini cukup karena pergerakan penumpang di malam hari juga cukup rendah," tambahnya.
"Namun demikian tidak perlu khawatir untuk semua pengguna jasa karena jumlah shuttle bus yang kita sediakan sangat cukup. Totalnya ada 20 unit shuttle bus yang beroperasi 1 × 24 jam dimulai dari titik operasinya di TOD sampai ke seluruh titik-titik pengantaran dan penjemputan," tutup Agus Haryadi. [rin]