WahanaNews.co | Wakil
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengungkapkan, sudah ada lima
anggotanya yang menandatangani dokumen usulan hak interpelasi.
Baca Juga:
Megawati Akui Luka Hati Usai Pemilu 2024
"Dimulai lima anggota dewan yang saya temui. Besok
tambah lagi," kata Ima saat dikonfirmasi, Selasa (17/8/2021).
Dalam foto yang diunggah melalui instagram pribadinya
@ima.mahdiah, kelima anggota yang telah sepakat yaitu Ima sendiri, Rasyidi, Wa
Ode Herlina, Ong Yenny dan Gilbert Simanjuntak. Selain itu, dia turut
menyertakan surat usulan hak interpelasi yang ditujukan kepada Ketua DPRD DKI
Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Anggota Komisi E itu meyakini hak interpelasi akan bergulir
dan mendapatkan dukungan para anggota dewan lainnya. Sebab, Ima menilai sampai
saat ini Pemprov tidak bersikap terbuka dalam mengungkap kerugian DKI sebesar
Rp 106 miliar.
Baca Juga:
Langkah Mengejutkan PDI-P: Adi Sutarwijono Dicopot dari Ketua DPC Surabaya
"Bahkan kerugian yang sudah ditemukan oleh BPK sebesar
Rp 106 miliar rupiah," jelasnya.
Ima juga mengkritisi ajang Formula E di tahun 2022 mendatang
cenderung dipaksakan. Sebaiknya anggaran Formula E dapat dialokasikan untuk
masyarakat terdampak COVID-19.
"Terlebih dipaksakan penyelenggaraan Formula E Juni
2022 yang menurut saya itu masih dalam masa pemulihan COVID," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Fraksi PDIP dan PSI mendorong
mengajukan hak interpelasi kepada Gubernur DKI Anies Baswedan soal Formula E.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak mempermasalahkan dua fraksi
itu menggunakan hak interpelasi.
"Kami tidak melarang tidak mencampuri apa yang
dilakukan oleh partai-partai atau fraksi-fraksi di DPRD sejauh sesuai aturan
dan mekanisme peraturan dan perundang-undangan yang ada," kata Riza kepada
wartawan, Jumat (13/8/2021).
Riza menjelaskan, saat ini Pemprov DKI memutuskan menggelar
ajang balap mobil listrik itu pada Juni 2022. Politikus Gerindra itu juga
meyakini perencanaan ajang Formula E sesuai prosedur yang berlaku.
Untuk itu, dia berharap permasalahan terkait Formula E bisa
diselesaikan terlebih dahulu melalui duduk bersama antara legislatif dan
eksekutif.
"Kami berharap masalah-masalah yang ada di DKI Jakarta
bisa dibahas secara bersama-sama secara bermusyawarah, termasuk masalah Formula
E bisa kita diskusikan bersama," ujarnya. [dhn]