WahanaNews.co | Sikap tegas dan terukur sesuai aturan hukum yang berlaku memang
diperlukan aparat dalam menghadapi aksi anarkisme dan premanisme barbar
kelompok yang menghalalkan segala cara.
Atas alasan itu, Ketua Ikatan Aktivis
"98, Immanuel Ebenezer, mendukung sikap tegas kepolisian dan
TNI dalam menghadapi laskar Front Pembela Islam (FPI) dalam peristiwa yang
terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020).
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Menurutnya, jika kata-kata sudah tidak
berarti, maka perlu ada tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.
"Warning sudah dan berkali-kali. Tapi, ini malah mereka melakukan
gaya preman terhadap petugas kepolisian yang menjalankan tugas," kata Noel
kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).
Aktivis "98, sambung Noel, mengajak
semua elemen bangsa dan rakyat Indonesia untuk mendukung tindakan tegas
kepolisian.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Dukungan moral perlu dilakukan agar
Polri dan TNI tidak lagi ragu dalam menjalankan tugas.
Noel juga meminta agar tidak
mengaitkan tindakan tegas Polri ini dengan isu HAM.
Sebab, sejumlah
bukti telah memperlihatkan bahwa pelaku memang mempersiapkan diri untuk
menyerang.
Noel menyalahkan para pemimpin ormas
FPI yang cenderung memprovokasi anggota. Sehingga mereka berani melawan aparat
kepolisian.
"Parahnya, kini mereka memanipulasi
data, seakan-akan mereka yang diculik polisi," kesalnya.
"Kesolidan TNI dan Polri dibutuhkan
untuk menghadapi kelompok barbar yang gemar memanipulasi dan memprovokasi,"
demikian Noel. [qnt]