Jakarta Wahana News, Markas Besar TNI
memberikan tanggapan soal beredarnya video mobil dinas yang diduga milik
perwira aktif TNI yang sedang menurunkan bungkusan saat acara pasangan nomor
urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam video viral di media sosial tersebut tampak mobil dinas
TNI bermerk Mitsubishi Pajero hitam plat bernomor 3005-00, dikelilingi banyak
warga.
Komandan Pom (Danpom) TNI Mayjen TNI Dedy Iswanto, saat jumpa
pers, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, mengakui, dari data
registrasi nomor kendaraan tersebut adalah benar milik Mabes TNI.
Namun demikian, ada ketidaksesuaian antara nomor kendaraan
dengan jenis kendaraan.
"Registrasi nomor tersebut betul nomor militer di Mabes
TNI. Namun, jenis kendaraannya tidak sesuai dengan registrasi yang ada di Mabes
TNI," katanya.
Menurutnya, dari data register kendaraan Mabes TNI, plat
nomor 3005-00 seharusnya digunakan untuk kendaraan sedan jenis Mitsubishi
Lancer, bukan Mitsubishi Pajero seperti dalam video yang beredar.
"Data di registrasi militer berjenis Mitsubishi
Lancer," ucapnya.
Dedy menegaskan, pasca video kendaraan TNI menjadi viral di
Medsos, pihaknya sudah langsung menyelidiki pihak-pihak yang diduga terlibat.
"Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait
beredarnya video tersebut. Termasuk, apakah ada kemungkinan keterlibatan TNI
aktif dalam kampanye Capres ataupun Cawapres Pemilu 2019," kata Dedy.
Ia menjelaskan, untuk kendaraan militer itu seharusnya
digunakan oleh pejabat tertentu dan bersifat terbatas serta harus dilakukan
sesuai dengan ketentuan dan peruntukan yang ada.
"Bisa juga level pama atau pamen. Akan kita laksanakan
pendalaman. Apabila sudah menjadi terang, akan menyesuaikan dengan aturan yang
berlaku. Kita cari tahu unsur-unsur pelanggaran yang dilakukan," ujarnya.
Mabes TNI akan secepat mungkin menuntaskan kasus tersebut
untuk membuktikan bahwa netralitas TNI menjelang Pemilu 2019 tidak perlu
diragukan.
"Kita dalami, siapa yang menggunakan. Kita upayakan
secepat mungkin. Kita tetap jaga netralitas TNI. Kita awali dengan menyelidiki
data register dan selanjutnya mencari keterangan terkait," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mayjen TNI Sisriadi, menjelaskan, saat ini TNI
tetap memegang komitmen untuk tetap netral dalam pemilu 2019.
"TNI tetap memegang komitmen untuk tetap netral dalam
pemilu 2019. Siapapun yang berusaha menarik-narik TNI, kita tetap komitmen
netralitas. Kita komitmen dan siap mendukung pelaksanaan pemilu 2019,"
katanya. (Ant/Whn1)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.