WahanaNews.co | Bagian kotak hitam atau black box berisi cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air nomor
penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu
(9/1/2021), akhirnya berhasil ditemukan.
"Sudah
(ditemukan). Nanti diumumkan," kata Juru Bicara Kementerian
Perhubungan, Adita Irawati, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Kendati
demikian, Adita belum membuka informasi soal waktu penemuan dan lokasi penemuan
CVR black box tersebut.
"Nanti
diumumkan," kata dia, singkat.
CVR, yang
merupakan bagian dari kotak hitam pesawat ini, merupakan komponen penting untuk
mengungkap penyebab kecelakaan udara yang dialami Sriwijaya Air nomor penerbangan
SJ-182.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Ketua
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono,
mengungkapkan, tanpa CVR, pihaknya tidak bisa mendapatkan data percakapan yang
terjadi di kokpit antara pilot dan kopilot.
Padahal,
data tersebut sangat signifikan untuk proses investigasi penyebab jatuhnya
Sriwijaya Air SJ-182.
"Kami
belum berpikir kalau (CVR) tidak ketemu. Kalau tidak ketemu, kami tidak bisa
menghasilkan report atau kesimpulan apa yang terjadi di (masa) terakhir
(jatuhnya pesawat) itu," kata Soerjanto, 10 Februari 2021.
Adapun
sebelumnya KNKT telah memperoleh black
box berisi flight data recorder
(FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan pada Selasa (12/1/2021).
Berbeda
dari CVR yang berisi rekaman di kokpit, FDR berisi data-data rekaman
penerbangan dan semua aspek pesawat.
Diketahui,
pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di
antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat
itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7
anak-anak, dan 3 bayi. [qnt]