WahanaNews.co | Sejumlah aktivis lingkungan yang tergabung dalam Pemerhati Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia (PPLHI) mendukung Gubernur Jabar Ridwan Kamil maju dalam Pilpres 2024. Ridwan Kamil dinilai peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Ketum PPLHI Muhammad Nurman menyebut kondisi lingkungan saat ini sudah semakin mengkhawatirkan. Pencemaran udara, alih fungsi lahan membuat kualitas lingkungan semakin buruk.
"Ini bukti bahwa kondisi lingkungan kita semakin memburuk," katanya dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (7/7/22).
Baca Juga:
Bawaslu Jabar Telusuri Dugaan Pelanggaran Kampanye oleh Mantan Gubernur Ridwan Kamil
Dia menilai, buruknya lingkungan saat ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Ini terbukti dengan terjadinya pemanasan global yang menimpa semua belahan dunia.
"Ini isu penting bagi kami. Pemerintah tidak boleh abai," katanya.
Untuk itu dia berharap pemimpin Indonesia ke depan harus memberi perhatian khusus terkait isu lingkungan. Jangan sampai demi alasan pembangunan, masalah lingkungan menjadi terabaikan.
Baca Juga:
Melihat Kerentanan Quarter Life Crisis pada Mahasiswa dan Cara Mengatasinya
"Seandainya pun kita bisa sejahtera secara ekonomi, tapi kalau lingkungan tidak mendukung, semuanya akan sia-sia," ujarnya.
Nurman melihat, sebagai pemimpin daerah, Ridwan Kamil memiliki kepedulian terkait masalah lingkungan.
"Makanya kami di Sukabumi ini sepakat untuk mendeklarasikan dukungan agar Kang Emil menjadi presiden," katanya.
Apalagi saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil memiliki program yang baik terkait lingkungan. Mulai dari kampanye penggunaan sepeda hingga program lainnya.
"Kita bisa lihat, Kang Emil mengkampanyekan sepeda, memperbaiki trotoar di Kota Bandung, tidak lain untuk mengajak orang untuk mengurangi pencemaran udara oleh emisi kendaraan," ucapnya.
Tak hanya itu, pembangunan ruang publik juga begitu masih dilakukan. "Semakin banyak ruang terbuka, saya yakin akan semakin baik kondisi lingkungan," katanya.
PPLHI melantik pengurus di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Menurut dia, lembaganya itu sudah memiliki struktur di daerah lain seperti Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Kami dari berbagai latar belakang, yang memiliki kepedulian yang sama. Ingin kondisi lingkungan kita menjadi baik, demi keberlangsungan hidup ke depan," ujarnya.[gab]