WahanaNews.co, Jakarta - Charge d'affaires Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Michael F. Kleine bersama Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah, memimpin acara peresmian Pusat Pelatihan Maritim "Anambas" Bakamla RI di Pangkalan Armada Batam, Senin (29/1/2024).
"Hari ini menandai pencapaian yang signifikan dalam kerja sama maritim antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dalam kurun waktu empat tahun sejak dimulainya konstruksi pusat pelatihan ini, diharapkan akan meningkatkan kapabilitas maritim Indonesia serta memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin dalam melawan kejahatan baik di tingkat domestik maupun transnasional", ungkap CDA Kleine.
Baca Juga:
Bakamla RI: Dua Tahun Terakhir Indeks Keamanan Laut Meningkat
Dalam sambutannya, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, mengatakan bahwa di samudera persahabatan antara Amerika Serikat dan Indonesia, Pusat Pelatihan Maritim "Anambas" di Batam menjadi tonggak bersejarah.
"Bersama-sama, tidak hanya dilakukan pelatihan bagi para pelaut, namun juga memperkuat tali silaturahmi antar negara dan memperkuat keterikatan yang mendorong kemajuan serta keamanan laut demi masa depan yang aman dan sejahtera", ujarnya.
Dibiayai oleh US State Department's Bureau of International Narcotics and Law Enforcement (INL), pembangunan Pusat Pelatihan Maritim senilai 1,5 juta dolar AS ini menandai penyelesaian tahap kedua kerja sama di Batam. Pusat pelatihan komprehensif ini mencakup enam ruang kelas, ruang konferensi, dan kantor.
Baca Juga:
Bakamla RI dan UNODC Sepakat Perangi Kejahatan Maritim Internasional
Sebelumnya, pembangunan tahap pertama telah selesai pada bulan Juni 2022, untuk fasilitas ruang makan, serta barak laki-laki dan perempuan yang dapat menampung hingga 50 orang siswa dan 12 orang instruktur. Kedua tahap proyek ini mendapat dukungan dari US Coast Guard (USCG) dan US Naval Facilities Engineering Command.
Melanjutkan prosesi Peresmian Pusat Pelatihan Maritim, CDA Kleine dan Laksdya TNI Dr. Irvansyah menekan tombol sirene. Hal ini menandai secara resmi dibukanya operasional Pusat Pelatihan Maritim. Keduanya menyempatkan diri untuk berkeliling fasilitas Pusat Pelatihan Maritim.
Tidak lama setelah dibuka, 16 personel Bakamla RI menjadi siswa pertama di pusat pelatihan ini. Kelas perdana adalah Pelatihan Instruktur Operator Kapal Kecil (Small Boat Operator Instructor) yang berlangsung selama dua minggu.
Pelatihan ini turut menghadirkan fasilitator dari USCG dan bertujuan untuk mempersiapkan instruktur Bakamla RI dalam melatih para personel Bakamla RI di masa depan. Peningkatan keterampilan ini akan mengembangkan kemampuan Indonesia dalam menjamin keselamatan dan keamanan di perairan Nusantara.
Peresmian pusat pelatihan ini diadakan setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan Rencana Kerja Bilateral Keamanan Maritim pada tanggal 8 November 2023, yang bertujuan untuk mengarahkan bantuan pengembangan kapasitas INL untuk lebih meningkatkan kesadaran domain maritim dan penegakan hukum di laut Indonesia
[Redaktur: Amanda Zubehor]