WahanaNews.co | Kementerian Perhubungan mengintensifkan rapat koordinasi dengan BMKG, BRIN, dan BNPB di Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Rakor tersebut bertujuan untuk melakukan antisipasi cuaca ekstrem yang terjadi pada musim libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Baca Juga:
Banjir Bandang Menerjang Desa Wombo Donggala, 301 Warga Terdampak 4 Orang dilaporkan Hilang
Adapun prakiraan cuaca dan rekomendasinya bakal dijadikan sebagai rujukan dalam pengelolaan transportasi di momen Nataru.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah terjadi lonjakan pergerakan penumpang di libur Nataru.
Oleh karena itu, mengantisipasi cuaca buruk di sejumlah daerah seperti Jabodetabek, Jabar, Jateng, Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Lombok harus diperhatikan.
Baca Juga:
BMKG Jambi Akan Laksanakan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Karhutla
"Karena lonjakan penumpang yang tinggi pada libur Nataru kali ini dan adanya potensi cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan perjalanan, maka kami akan terus berkoordinasi secara intensif dengan BMKG, BRIN, dan BNPB," kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/12/2022).
Budi Karya mengatakan rekomendasi keadaan cuaca sangat dibutuhkan oleh Kemenhub bersama para pengelola sarana dan prasarana transportasi untuk mengeluarkan kebijakan di sektor transportasi.
Ia mencontohkan penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) di sektor penerbangan untuk menunda penerbangan, ataupun membatalkan penerbangan. Kemudian, mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) di sektor laut dan penyeberangan untuk melakukan penundaan kapal untuk berlayar selama cuaca, gelombang, dan arus laut dinyatakan dalam kondisi ekstrem.