WahanaNews.co | Atap tribun sirkuit Formula E Jakarta roboh diduga akibat diterjang angin kencang pada Jumat (27/5/2022) kemarin.
Panitia memastikan kerusakan itu tak mengganggu balap Formula E 4 Juni mendatang.
Baca Juga:
Detik-detik Mobil Hias Jakarnaval 2022 Terbakar di Sirkuit Formula E
"Memang tadi disampaikan anginnya kenceng banget. Semalem juga gitu kan badai semalem itu kaya di Ancol memang cukup kencang angin ininya. Jadi ya itu menurut FEO dan menurut engineer kita satu hal yang memang wajar terjadi karena cuaca di luar inilah kita," ucap Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko.
Panitia mengatakan perbaikan atap tribun roboh itu segera dilakukan perbaikan. Panitia juga menegaskan kerusakan tak sampai ke bagian lainnya selain atap.
Gunung Kartiko menyampaikan pihaknya akan memerhatikan prakiraan cuaca dari BMKG. Dia memastikan atap tribun roboh tak mengalami kerusakan parah.
Baca Juga:
Jakarta International Stadium dan Sirkuit Formula E dapat Tambahan Pasokan Listrik dari PLN
"Tadi kan disampaikan dua hari perbaikan kemudian tiga hari pemasangan lagi. Dan itu kalau saya lihat sebenarnya nggak parah kan ada beberapa tiang gitu kan memang yang di tengah yang kebawa jatuh," ujar Gunung.
Gunung menyebut pihak FEO dan engineer menilai masalah kerap terjadi ketika cuaca ekstrem.
"Jadi ya itu menurut FEO dan menurut engineer kita satu hal yang memang wajar terjadi karena cuaca di luar inilah kita," ucap dia.
Perbaikan Ditargetkan Selesai 2 Juni
Principle HSE Consultant Formula E Operation Richard Bates menjelaskan dalam dua hari ke depan pihaknya akan membersihkan material reruntuhan di sekitar lokasi. Barulah setelah itu kontraktor bisa masuk dan melakukan perbaikan.
"Rencana perbaikan atap sangat simpel. Dalam dua hari kita akan memindahkan terlebih dulu material-material atap yang rusak dan dalam tiga hari kita akan bangun lagi, dan diperkirakan selesai pada hari Kamis, target maksimal hari Kamis," katanya.
Gunung menambahkan kerusakan pada atap tribun tak mengganggu persiapan balapan Formula E secara keseluruhan.
Nantinya penyelenggara tetap melanjutkan proses finalisasi sertifikasi atau homologasi.
"Sebenarnya itu tidak mengganggu racing sama sekali karena hari Kamis itu kan pembalap baru datang dan homologasi juga dalam beberapa hari ini finalnya juga di Kamis Jumat itu terus tadi disampaikan Jumat mau ada shakedown (pemanasan) jam 15.30 jadi diharapkan itu udah semua," ujarnya.
Mitigasi Cuaca Ekstrem
Richard Bates mengatakan salah satu langkah antisipasi adalah menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca.
Dari sisi keselamatan, pihaknya bakal mengeluarkan pengunjung dari area grandstand Formula E apabila terjadi cuaca ekstrem.
"Kalian memiliki prediksi cuaca yang sangat baik jadi kami menggunakan informasi dari BMKG untuk prediksi iklim dan cuaca, kita nggak bisa mengubah cuaca tapi kita punya rencana mitigasi," kata Richard berbahasa Inggris.
Sedangkan untuk pemberhentian balapan akan mengikuti arahan direktur event Formula E.
"Jadi dari balapan perspektif akan mengikuti event director, tetapi untuk publik safety jika ada cuaca ekstrim seperti semalam kita akan mengeluarkan semua orang dari grandstand," ucapnya.
Ricard menuturkan pihaknya berpengalaman menyelenggarakan balapan di tengah cuaca tak menentu. Dia juga menyampaikan skema ini juga diterapkan pada gelaran MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu.
"Kami sudah melewati begitu banyak balapan dengan cuaca yang tidak baik sehingga kami tidak khawatir," tandasnya.
"Jika cuaca berangin sangat kuat kami akan meng-guide semua orang untuk keluar dari struktur itu. Sama seperti di Mandalika, nggak ada yang berbeda," tambahnya. [rin]