WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia.
Fenomena ini dipicu oleh pergerakan angin yang cukup kencang di beberapa wilayah.
Baca Juga:
Gempa 4,8 Magnitudo Terasa di Cianjur, BMKG Sebut Berpusat dari Garut
Para pelaut dan pengguna transportasi laut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan guna menghindari risiko kecelakaan di tengah laut.
Prakirawan BMKG, Dian Millaty, menjelaskan bahwa angin di wilayah Indonesia bagian utara bergerak menuju tenggara dengan kecepatan antara 4 hingga 22 knot.
Kondisi serupa juga terpantau di wilayah selatan, tetapi arah angin cenderung menuju barat daya.
Baca Juga:
Banjir Kepung Permukiman Warga Baturaja OKU Akibat Hujan Deras Minggu Malam
"Kecepatan angin tertinggi terdeteksi di Samudra Hindia barat Lampung, Laut Maluku, Samudra Hindia utara Papua, dan Laut Arafuru," ujar Dian dalam keterangan tertulis pada Kamis (10/4/2025).
Dampak dari angin kencang ini menyebabkan gelombang laut meningkat hingga ketinggian 2,5 hingga 4 meter di beberapa perairan, seperti Samudra Hindia barat Lampung, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, serta wilayah selatan Nusa Tenggara Barat.
Kondisi serupa juga tercatat di Laut Jawa bagian tengah dan Samudra Hindia selatan Bali.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tegas Dian.
Selain itu, BMKG juga memantau potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias hingga Bengkulu, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat dan Papua, serta Laut Arafuru bagian timur.
Potensi serupa juga terdapat di perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, laut selatan Nusa Tenggara Timur, Samudra Pasifik utara Maluku dan Papua Barat Daya, serta beberapa bagian Laut Arafuru.
BMKG mengimbau nelayan yang menggunakan kapal kecil untuk mewaspadai angin berkecepatan sekitar 15 knot dan gelombang dengan tinggi lebih dari 1,25 meter.
Sementara itu, kapal tongkang diharapkan berhati-hati terhadap angin yang berkecepatan lebih dari 16 knot serta gelombang yang melebihi 1,5 meter.
Bagi kapal ferry, nahkoda diingatkan untuk memperhatikan angin yang bergerak dengan kecepatan lebih dari 21 knot serta gelombang yang bisa mencapai lebih dari 2,5 meter.
Sementara untuk kapal kargo dan kapal pesiar, risiko lebih besar mengintai jika angin bertiup di atas 27 knot dengan tinggi gelombang melebihi 4 meter.
Para pengguna transportasi laut, khususnya nelayan dan operator kapal, diimbau untuk memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari BMKG sebelum berlayar agar dapat mengantisipasi potensi bahaya di laut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]