"Memalukan ini kita udah kaya OKP (organisasi kepemudaan, red) saja, waktu saya jadi ketua umum HIPMI, mencabut mandat bergabungnya HIPMI di KNPI dengan alasan bahwa HIPMI bukan OKP," tuturnya.
Bahlil menekankan HIPMI organisasi yang memiliki martabat, etika, dan moralitas yang tinggi dibandingkan perilaku organisasi lain.
Baca Juga:
Penjabat Bupati Gorontalo Syukri Botutihe Minta Hipmi Jadi Motor Penggerak Ekonomi
"Jadi saya mohon kepada adik-adik, saya ini mantan aktivis, saya pernah jadi ketua senat, saya pernah di KNPI dan berproses di HMI," ujarnya.
Pria asal Fakfak, Papua Barat ini menambahkan bahwa perilaku kekerasan tidak dibenarkan terlebih ketika bergabung di dalam organisasi HIPMI.
"Tolong dibedakan saat kita masih jadi mahasiswa dan setelah gabung di organisasi yang sama-sama kita cintai ini," tukasnya.
Baca Juga:
Hadiri HUT HIPMI ke-52, Jokowi Tekankan Persiapan Menuju Indonesia Emas 2045
Bahlil tidak menampik dirinya pernah memakai cara-cara khusus untuk meraih kemenangan sebagai Ketua Umum HIPMI.
Karena itu, Bahlil pun mengetahui siapa saja aktor yang berupaya menciptakan kericuhan di dalam jalannya munas.
"Karena ilmu ini dulu kita yang ciptakan, ilmu deadlock dalam sejarah munas HIPMI baru terjadi di Bandung dan itu hasilnya adalah saudara Bahlil Lahadalia, pelakunya adalah Rosan Roeslani," tegasnya.
Salah Paham