WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengomentari bahwa tidak semua negara akan merasa senang jika Rempang Eco City dibangun.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap komentar yang diberikan oleh Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Harris Turino, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023) yang membahas kontroversi pembangunan Rempang Eco City.
Baca Juga:
Pemko Batam Bahas Update Investasi dan Pengembangan PSN Kawasan Industri Tanjung Sauh
"Saya setuju dengan Bapak Harris (Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP Harris Turino) tadi, tidak semua negara itu senang dengan Indonesia kalau ini (proyek Rempang Eco City) jalan," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
"Menurut saya dan ini sudah viral loh, ada bule yang ngomong-ngomong tentang itu, viral di TikTok. Itu agak merisaukan kita juga, ngapain bule ngurus negara kita? Ada apa di situ?" sambung Bahlil.
Namun, ia mengakui bahwa upaya penyuluhan di lapangan belum berjalan lancar. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk melakukan kunjungan langsung ke Rempang guna berdialog dengan penduduk setempat yang terdampak oleh proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Baca Juga:
Dinkes Balikpapan Minta Warga Tetap Waspada Meski Kasus DBD Menurun
Selain itu, ia juga mengingatkan tentang kegiatan yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) di lokasi tersebut.
Menurutnya, ada izin yang pernah diberikan kepada enam perusahaan di wilayah tersebut.
Namun, ia secara jujur mengakui bahwa izin tersebut kemudian dicabut karena diduga terjadi pelanggaran prosedur. Hal ini mengakibatkan ketidakpastian mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam hal tersebut.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP Harris Turino mengapresiasi masuknya sederet investasi di Batam. Ia mengutip ucapan Bahlil bahwa saat ini sudah masuk investasi senilai Rp175 triliun, bahkan bisa meningkat hingga Rp361 triliun.
Ia paham niat pemerintah membangun pabrik kaca dan solar panel terbesar nomor dua terbesar di dunia, setelah China. Harapannya, investasi ini bisa meningkatkan gross domestic product (GDP), menciptakan lapangan kerja, hingga menyejahterakan rakyat.
"Saya menyadari masuknya investasi ini tidak membikin semua pihak bahagia. Pihak-pihak di luar negeri, Singapura maupun negara-negara lain melihat ini juga sebagai ancaman. Maka saya lihat bahwa banyak sekali pihak bermain yang juga berusaha untuk mencegah terjadinya investasi ini. Harapannya adalah Indonesia adalah tetap tidak layak investasi dan akibatnya Indonesia tetap akan jadi negara berkembang," ungkap Harris.
Melansir CNN Indonesia, Rempang Eco City adalah salah satu dari sekian banyak PSN Presiden Jokowi. Nantinya, kawasan di Pulau Rempang itu bakal dibangun untuk kebutuhan industri, pariwisata, dan lainnya.
Wilayah ini juga bakal menjadi kawasan industri hasil komitmen investasi dari industri kaca dan panel surya perusahaan asing Xinyi Group.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim pabrik di Batam ini digadang-gadang menjadi pabrik kaca dan solar panel terbesar di dunia setelah China.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]