WahanaNews.co | Anies Baswedan belakangan ini kerap melakukan kegiatan safari ke berbagai penjuru tanah air.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai kegiatan safari Anies Baswedan tak etis karena terkesan curi start kampanye. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bicara etika pemimpin.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Hasto menilai imbauan Bawaslu sebagai pengingat agar suasana pemilu lebih kondusif dan berjalan sesuai tahapan yang telah ditentukan. Hasto lantas menganalogikan hal ini seperti ujian yang siswanya sudah mulai mengerjakan padahal soalnya belum terbit.
"Bisa dibayangkan di perguruan tinggi kalau ada ujian, lalu ada mahasiswa yang mengerjakan ujian dulu, sementara yang lain belum dapat soal ujian," kata Hasto.
Wajar saja menurut Hasto jika Bawaslu menilai kegiatan Anies terkesan tak etis. Hasto lalu bicara terkait etika seorang pemimpin.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Ketika Bawaslu merekomendasikan itu sebagai pelanggaran etis, maka dengan kategori pelanggaran etis itu justru sesuatu hal yang sifatnya menjadi sangat gamblang. Karena menyangkut etika bagi seorang pemimpin, tanggung jawab sebagai pemimpin," kata Hasto.
Lebih jauh, Hasto menilai kasus Anies itu harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Dia berharap semua pihak bersama-sama berkomitmen mengikuti aturan main.
Sebelumnya, Bawaslu RI memutuskan untuk tidak melanjutkan laporan dugaan Anies Baswedan melakukan kampanye saat mengunjungi Aceh beberapa waktu lalu.