WahanaNews.co |
PT PLN (Persero) membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Surakarta, Jawa Tengah, seharga AS$ 13,35 sen per kilo Watt hour (kWh), atau
setara Rp 1.800 per kWh.
General Manager PLN Unit
Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & DI Yogyakarta, M Irwansyah Putra,
mengatakan, pembelian listrik dari PLTSa terbesar di Jawa Tengah ini merupakan
bentuk dukungan PLN dalam mengatasi permasalahan sampah di Surakarta.
Baca Juga:
PLN CSR Awards 2025: PLN Raih 43 Penghargaan dan Predikat Platinum SDGs
Langkah ini, menurutnya, juga
menjadi bagian transformasi PLN melalui aspirasi Green, dengan meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT)
dalam penyediaan listrik nasional.
"PLN siap memanfaatkan
EBT dengan membeli listrik dari PLTSa sesuai ketentuan yang telah disepakati.
Ini adalah bentuk dukungan PLN terhadap pengembangan pemanfaatan energi yang
ramah lingkungan," tuturnya, seperti dikutip dari keterangan resmi PLN.
PLN telah menandatangani
perjanjian jual beli tenaga listrik (Power
Purchase Agreement/PPA) dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power selaku
pengelola PLTSa Surakarta pada akhir Desember 2018 silam.
Baca Juga:
PLN Raih Penghargaan IBEA 2025 untuk Transisi Energi Nasional
Pembangkit dengan kapasitas
5.000 kilo watt (kW) ini ditargetkan rampung pada 2022.
Per Mei 2021, proses
konstruksi PLTSa Surakarta sudah mencapai 34,8%.
Pembangunan PLTSa ini juga
mendapat dukungan penuh dari Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.