WahanaNews.co | Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu dengan perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) termasuk Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan niat dan visi misi maju di pilpres.
Baca Juga:
Prabowo Bahas Kondisi Gaza dalam Pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah II
"Kami diterima dengan baik oleh KWI yang mewakili umat Katolik, yang dihadiri oleh pimpinan-pimpinan umat Katolik di Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, dengan Antonius Bunjamin, dengan beberapa perwakilan dan di situ kami diberikan kesempatan menyampaikan itikad kami, niat kami, maju di pemilihan yang akan datang. Kami juga menyampaikan buku visi misi kami, yang dijelaskan secara umum," kata Prabowo usai acara dialog di Gedung KWI, Jalan Cut Meutia, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
Capres nomor urut 2 itu mengaku mendapat nasihat dari para pemuka agama itu.
Prabowo mengatakan mereka sama-sama berkomitmen menciptakan suasana pemilu yang damai.
Baca Juga:
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Turki di Kemhan
"Kardinal Suharyo menyampaikan juga nasihat-nasihat, saran-saran secara umum, dan menyampaikan saran kepada umat Katolik, yang kami anggap sangat cocok, sangat bagus, untuk seluruh tidak hanya umat Katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia. Kita komit (berkomitmen) pada kontestasi yang santun, yang damai," ungkap Prabowo.
Prabowo menekankan pemimpin perlu menjadi teladan dalam menciptakan kerukunan, terutama saat tahun politik.
Dia menjamin akan selalu mengutamakan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi.
"Dan berkali-kali saya jelaskan, dan kembali saya jelaskan di depan KWI bahwa saya menganut keyakinan bahwa apa pun yang terjadi yang paling penting adalah persatuan dan kerukunan di antara seluruh rakyat Indonesia. Terutama yang harus dipelopori, diberi contoh oleh para elite, para pemimpin-pemimpin Indonesia," kata Prabowo.
"Kami sangat berterima kasih, kesempatan ini dan kami selalu akan mengutamakan nilai-nilai kami yang kami pegang teguh, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya menjelaskan.
Kardinal Suharyo mengatakan pihaknya menyampaikan harapan kepada Prabowo mengutamakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Harapannya pasti, tadi saya juga menyampaikan kepada Bapak Prabowo, kami sebagai bagian dari gereja Katolik bagian hierarki, wilayah kami adalah iman tidak yang lain. Nah berdasarkan inspirasi iman itu mendorong seluruh umat Katolik khususnya untuk dalam fungsi dan peranan yang berbeda-beda berjuang untuk kebaikan bersama. Rumusannya tadi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui pilihan-pilihan politik yang bisa berbeda-beda," kata Kardinal Suharyo.
Kardinal Suharyo mengatakan para pimpinan gereja tidak akan berpihak dalam kontestasi pilpres karena menurutnya, peran pemersatu yang dipegangnya bisa hilang.
"Jadi dalam gereja Katolik pilihan politik itu macam-macam kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang," katanya.
"Kami akan mendukung siapa pun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," tutup Kardinal Suharyo.
[Redaktur: Zahara Sitio]