Pada 2021, jumlah biomassa yang dipakai untuk substitusi PLTU hanya 0,25 juta ton, lalu meningkat menjadi 0,45 juta ton pada 2022, dan puncaknya tumbuh hingga 10,20 juta ton pada 2025, sebelum akhirnya menurun seiring dengan ada program pensiun dini berbagai pembangkit listrik tenaga uap.
Indonesia memiliki potensi batu bara yang cukup melimpah dengan total sumber daya mencapai 89,55 miliar ton dan total cadangan sebanyak 24,76 miliar ton. Sekitar 80 persen batu bara digunakan sebagai bahan bakar PLTU.
Baca Juga:
Pemkab Batang Apresiasi Kontribusi PT Bhimasena Power dalam Layanan Kesehatan dan Pembangunan
Pakta Iklim Glassgow mengimbau negara-negara di dunia untuk menghentikan pemakaian energi batu bara untuk mencapai netralitas karbon karena penyebab emisi karbon secara global sebesar 40 persen dihasilkan dari pembakaran batu bara setiap tahun.
Ketua Majelis Profesor Riset BRIN Gadis Sri Haryani menjelaskan bahwa substitusi biomassa merupakan teknologi menggunakan biomassa sebagai campuran bahan bakar PLTU.
Ada pula biofuel atau biodiesel sebagai bahan bakar nabati yang dapat diproduksi dari biomassa, seperti kepala sawit, jagung, singkong, dan lain-lain.
Baca Juga:
Usut Tuntas Skandal Proyek PLTU 1 Kalbar, ALPERKLINAS: Jangan Sampai Pasokan Listrik ke Konsumen Terhambat
"Semakin berkembangnya teknologi dan inovasi yang ini merupakan tugas para peneliti di BRIN, maka pemanfaatan material lokal untuk mendukung netralitas karbon di Indonesia semakin luas dan beragam," pungkas Gadis.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.