WahanaNews.co | Sebutan atau gelar
"habib"
kembali diungkit dan menjadi pembicaraan utama akhir-akhir ini.
Bahkan, kata "habib"
atau yang dikenal masyarakat sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW itu seringkali masuk dalam deretan trending topic di Twitter belakangan ini. Pembahasan itu terjadi
usai
Rizieq Shihab kembali ke tanah air.
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
Fenomena itu menjadi booming
sebab beberapa tokoh yang menyebut dirinya keturunan Rasulullah memang memiliki
banyak sekali pengikut.
Hal tersebut rupanya juga menjadi perhatian mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii
Ma'arif.
Perihal habib yang memiliki banyak pengikut, ulama 85 tahun itu
mengingatkan agar masyarakat tak terjebak dalam sifat berlebih-lebihan.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
Sebab, terlalu mengagung-agungkan sang habib, kata Buya Syafii,
tak ubahnya suatu perbudakan spiritual yang tentu disebabkan oleh fanatisme
berlebihan.
"Bagi saya mendewa-dewakan mereka
yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno
puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini.
Ahmad Syafii Maarif," ujar Buya Syafii dalam akun Twitternya,
@SerambiBuya, pada Sabtu (21/11/2020).
Kritik seputar tokoh dengan gelar habib juga menjadi sorotan
da"i kondang lainnya. Seperti Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal
dengan Gus Miftah, yang baru-baru ini menyebut bahwa seorang habib sudah
selayaknya menjadi panutan pengikutnya dalam bersikap.